Sabtu, 04 Desember 2010

Materi TPKI Smt 3 Kelas A dan B

Assalamu'alaikum

Di bawah ini ada 3 (tiga) buah artikel yang sengaja dikutip dari AnneAhira.com. Anda bisa baca profil lengkapnya di web tersebut. sebenarnya masih banyak web-web lain yang serupa. Tapi ini mungkin ada kekhasan yang lain dari yang lain.

Tugas Anda adalah:
1. Membaca Artikel itu dengan seksama dan tuntas.
2. Akan lebih baik, artikel itu anda Copy, dan print out, agar bisa dibawa dan dibaca ke mana-mana.
3. setelah anda membaca artikel-artikel tersebut, coba anda pikirkan, beberapa hal berikut:
a. Apakah isi artikel itu baik atau tidak?
b. Apa sebenarnya yang membuat kita malas menulis, padahal semua orang memiliki jumlah waktu yang sama setiap harinya, 24 jam? (menurut pengalaman anda)
c. Apakah kebiasaan menulis dapat menjadi solusi terhadap persoalan ekonomi yang biasanya menjadi problem utama kehidupan?

4. Kalau Anda Sudah mendapatkan jawabannya, Tuliskanah pikiran-pikiran tersebut menjadi uraian yang cerdas dan cergas dengan kalimat yang lugas dan benar. Tulislah di kertas folio bergasris dan dikumpulkan hari Jum'at, 10 Des 2010 jam 17.00 WIB.

5. Jangan lupa menuliskan Nama, NIM dan Tempat Tanggal lahir di POS Komentar di bawah kolom ini, sebagai bukti anda telah membaca tugas ini....

Selamat Membaca.....



Kaya dari Menulis Buku

Oleh: AnneAhira.com Content Team

Siapa yang tidak mau kaya di dunia ini? Tentu semua orang ingin menjadi kaya dan sukses. Banyak jalan yang bisa ditempuh untuk menjadi kaya. Tetapi hidup akan lebih berarti bila kekayaan kita peroleh secara halal.
Apalagi kekayaan yang kita peroleh juga bisa memberikan kekayaan kepada orang lain. Salah satu cara menjadi kaya dan membuat orang lain kaya adalah menulis buku. Pembaca buku kita akan menjadi kaya ilmu dan pengetahuan dari apa yang kita tulis.
Menulis Tidaklah Sulit
Menulis buku tidaklah sulit, Semua orang pun pasti bisa menulis. Anda bisa menulis apa saja sesuai dengan bidang dan latar belakang Anda. Anda bisa menulis pengalaman, cerita, berbagi ilmu bahkan guyonan pun bisa Anda tulis. Yang penting, jangan mudah putus asa dan tetap semangat. Nikmatilah proses dalam menulis, dan pastinya tidak ada yang sia-sia dari setiap usaha yang Anda lakukan.
Untuk mulai menulis, tentu Anda perlu modal. Anda bisa menulis dengan mesin ketik, atau dengan komputer. Namun jangan kecil hati jika Anda tidak memiliki kedua alat tersebut. Dengan modal secarik kertas dan pensil, Anda juga bisa menghasilkan tulisan-tulisan yang bagus. Yang penting di sini adalah bagaimana Anda memulai langkah awal menjadi seorang penulis.
Langkah Menulis Buku
Beberapa langkah awal yang bisa Anda lakukan tersebut adalah:
• Mulailah sekarang atau tidak sama sekali. Untuk menjadi seorang penulis, perlu komitmen yang kuat. Impian menjadi penulis tidak akan terwujud jika hanya sebatas impian. Mulailah menulis sekarang juga, menulis apa saja. Cara termudah untuk memulai adalah menulislah sesuai dengan apa yang Anda ketahui. Anda bisa juga menceritakan sesuatu yang Anda alami atau Anda lihat dalam tulisan.

• Menulislah setiap hari. Aturlah jadwal untuk menulis setiap hari, baik itu pagi hari, siang, maupun malam sebelum Anda tidur. Dengan membiasakan menulis setiap hari, kemampuan Anda akan terus terasah secara maksimal.

• Mendulang informasi dengan membaca. Menulis tidak akan pernah terlepas dari kegiatan membaca. Dengan membaca tulisan orang lain akan membuka wawasan Anda dan juga kosa kata Anda. Pada akhirnya perbendaharaan kata dan teknik menulis Anda akan semakin sempurna. Sejalan dengan itu, Anda akan semakin dekat dengan tangga kesuksesan.

• Pasang target, capai target tersebut. Langkah berikut yang harus Anda lakukan adalah memiliki target yang jelas. Setelah Anda lancar menulis, cobalah tilik majalah dan buku-buku yang sedang beredar sekarang ini. Ambil salah satu penerbit yang cocok dengan gaya dan isi tulisan Anda. Lalu buatlah target untuk mengirimkan naskah ke penerbit tersebut.

• Jangan putus asa dalam penolakan. Kalau tulisan Anda ditolak penerbit, jangan langsung putus asa. Ingatlah bahwa bukan Anda saja yang menerima penolakan seperti ini. Semua penulis di dunia ini pasti pernah mengalami hal yang sama. Bahkan ada yang sampai menerima ratusan penolakan sebelum akhirnya menjadi penulis terkenal.

Biasanya penerbit akan mengirimkan kembali naskah yang ditolak beserta catatan-catatan penting. Pelajarilah naskah yang ditolak dan catatan penerbit itu. Setelah itu, perbaikilah naskah Anda dan kirim kembali. Kalau Anda tidak yakin, Anda bisa kirimkan ke penerbit lain.
Jika langkah-langkah di atas sudah Anda lakukan, niscaya menulis buku tidaklah sulit. Yang terpenting harus Anda ketahui adalah apa tujuan Anda menulis buku. Menjadi kaya dari menulis buku dimulai dari satu langkah mudah. Ambil pulpen dan kertas, mulailah menulis.


Panduan Menulis Naskah Buku
Oleh: AnneAhira.com Content Team

Produksi buku di Indonesia kalah telak oleh Vietnam. Indonesia, dengan penduduk 225 juta, baru mampu memproduksi buku sekitar 8 ribu per tahun. Akan tetapi, Vietnam yang merdeka pada tahun 1968, sudah mampu memproduksi buku sekitar 15 ribu per tahun. Hebatnya lagi, rasio penduduknya di bawah negara kita, yaitu hanya sekitar 80 juta penduduk. Kondisi tersebut memang sangat mengkhawatirkan.
Karier Menulis
Oleh karena itu, masih sangat terbuka bagi kita jika ingin berkarier menjadi penulis buku. Seorang penulis buku, pada dasarnya harus memiliki kepekaan terhadap keinginan pembaca. Naskah yang ditulis mesti menarik minat pembaca. Menulis adalah aktivitas penuangan ide ke dalam bentuk tulisan. Secara praktis, penulis bekerja menyambungkan beberapa kata hingga membentuk kalimat yang dapat dimengerti pembaca.
Untuk meramaikan dunia perbukuan di Indonesia, alangkah baiknya jika di sini diketengahkan panduan praktis menulis buku. Cara menulis buku yang praktis sangat diperlukan bagi para penulis pemula.
Langkah Menulis Buku
Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh untuk menulis buku ialah sebagai berikut.
1. Membuat rencana judul atau tema yang akan diangkat dalam menyusun naskah.
2. Setelah memperoleh tema, susunlah outline buku. Ini sebagai bahan rujukan mengenai arah pembahasan isi buku.
3. Mulailah mencari sumber referensi dari buku, jurnal, pengalaman, dan internet tentang segala yang berkaitan dengan pembahasan isi buku. Tulislah dari bagian satu ke bagian terakhir dari struktur buku.
4. Setelah selesai membuat naskah, print out menjadi sebundel naskah berbentuk hard copy. Lengkapi dengan surat pengantar, sinopsis, potensi pasar, rasionalisasi kenapa buku ini mesti diterbitkan. Jangan lupa menuliskan prolog atau sinopsis naskah yang akan dikirim. Buatlah semenarik mungkin pada sinopsis ini. Karena ketika sinopsisnya menggambarkan isi buku dan ada potensi keuntungan dalam menerbitkan naskah tersebut bagi penerbit.
5. Siapkan juga soft copy-an naskah buku. Ini untuk berjaga-jaga siapa tahu mereka tertarik dan kita akan dihubungi. Sehingga, tinggal kirim via e-mail. Setelah ada keputusan soal diterimanya naskah, kita diwajibkan menandatangani Surat Perjanjian Penerbitan. Surat ini dibuat dan ditandatangani sebagai tanda bahwa penulis dan penerbit bersepakat dalam satu hal.
Jadi, tunggu apa lagi... Selamat berkarya, selamat menulis!



Peluang Menarik Usaha di Rumah dengan Menulis

Oleh: AnneAhira.com Content Team

Anda seorang ibu rumah tangga? Anda ingin menambah penghasilan keluarga tanpa melupakan tugas mendidik anak di rumah? Banyak peluang usaha di rumah yang bisa dimanfaatkan. Mungkin profesi menulis adalah jawabannya. Menulis adalah keterampilan yang bisa dipelajari seperti halnya menjahit atau memasak.
Saat ini bahkan sudah banyak berdiri sekolah-sekolah menulis maupun kursus dan lembaga pelatihan khusus menulis. Nah, menariknya menulis adalah salah satu peluang usaha di rumah yang juga bisa menghasilkan keuntungan cukup lumayan. Dengan hanya bermodalkan komputer dan meluangkan waktu beberapa jam, Anda sudah bisa menghasilkan tulisan.

Manfaat Menulis
Ada beberapa manfaat dan keuntungan yang bisa Anda peroleh selain penghasilan tambahan:
1. Berbagi kebaikan. Anda bisa menginspirasi orang lain dengan tulisan Anda.
2. Banyak teman. Jika tulisan Anda dimuat dan kemudian nama Anda dikenal oleh banyak orang di seluruh pelosok nusantara, tentu akan banyak yang akan berkorespondensi dengan Anda.
3. Awet Muda. Sebuah penelitian dari penulis asal Maroko bahwa dengan menulis akan menghilangkan kerutan-kerutan penuaan di wajah. Wah, hebat bukan?
4. Mencurahkan perasaan dan emosi. Beban-beban Anda akan berkurang dengan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Tentu saja ini akan membuat Anda lebih tenang.
Masih banyak lagi manfaat menulis yang bisa Anda rasakan sendiri nanti setelah mencobanya.
Mendapatkan Penghasilan dengan Tulisan
Sebagai salah satu peluang usaha di rumah yang tak kalah menjanjikan, ternyata menulis juga bisa membuat Anda kaya. Berikut beberapa cara yang bisa Anda coba.
1. Menulis Buku. Habiburrahman El-Shirazy dan Andrea Hirata adalah contoh penulis yang kaya dengan menulis novel. Anda pasti juga bisa kaya dengan menulis buku. Jika ada 1 buku dalam 1 bulan yang bisa Anda buat kemudian diterbitkan dan best seller, penghasilan Anda sudah lebih dari cukup untuk menghidupi keluarga dan anak-anak.
2. Menulis di Majalah. Banyak sekali majalah yang terbit tiap bulannya, bahkan terkadang dua minggu sekali. Anda bisa memilih beberapa majalah yang cocok dengan karakter tulisan Anda dan mengirim naskah ke majalah tersebut.
3. Menulis di koran. Ini juga tak kalah menjanjikan. Jika Anda senang membuat cerpen, koran yang terbit di hari minggu biasanya juga memuat cerpen. Honornya lumayan. Bisa sampai 600 ribu.
4. Menulis di website. Anda bisa juga membuat website atau blog dan menulis artikel atau apapun di dalamnya. Dengan mempelajari teknik-teknik penulisan SEO dan bisnis jaringan, tulisan Anda akan banyak diminati dan website Anda akan sering dikunjungi. Anda pun bisa memperoleh tambahan penghasilan dari sini.
5. Mengikuti sayembara kepenulisan. Setiap bulan puluhan sayembara kepenulisan bisa kita dapatkan melalui informasi di situs jejaring sosial maupun web. Anda bisa ikut serta di dalamnya. Jika Anda menjadi juara, tentu akan sangat menyenangkan. Namun, kalaupun Anda kalah, ini akan menjadi sarana Anda untuk terus berlatih menghasilkan tulisan yang berkualitas.
Bagaimana? Menarik bukan peluang usaha di rumah dengan menulis ini? Dengan menulis, waktu-waktu Anda di rumah setelah mengerjakan pekerjaan di rumah menjadi tidak sia-sia. Sambil menjaga anak Anda bermain, Anda bisa tetap terus menulis. Namun bagi Anda yang kebetulan punya pekerjaan tetap, menulis bisa memberikan penghasilan tambahan yang lumayan. Selamat mencoba!

(Jadi, apa yang kau tunggu !!!!!)

Jumat, 03 Desember 2010

Materi Tugas bahasa Indonesia Untuk Semester 1

1. Pertama-tama Download file ini.
2. Bila Anda "cukup" sulit mendownload file tersebut, oba perhatikan, bahwa ada catatan:
*Note: Please Turn Off the Pop-up Blocker To Download the File!

di bawah kolom tempat kotak sandi yang harus diisi.
maka caranya Klik: Tools > Options > Contents > lalu hilangkan centang (v) di bagian Block Pop-up windows. Insya Allah Anda bisa download file tersebut.

3. Baca dengan seksama sampai dengan tuntas file tersebut.
4. File tersebut hanya bisa dibaca di komputer. tidak bisa diprint out.
5. Tugas Anda adalah menuliskan komentar terhadap buku tersebut, baik dari sisi sampul, isi, bahasa, bahasannya dan lain-lain.
6. setelah komentar dari buku tersebut anda harus membuat sebuah Testimoni (Pernyataan Pengakuan) terhadap apa yang akan anda lakukan saat kuliah, sesaat setelah anda membaca buku tersebut.
7. Tugas ini berfungsi ganda. Di samping mengaplikasikan kemampuan menulis Anda (sesuai dengan teori dalam materi Bahasa Indonesia), juga anda membaca buku bagus buat masa depan Anda...
8. Tuliskan Tugas Anda ini di kertas folio bergaris. Tulisan Anda harus jelas, runtut (sistematis), mencerminkan apa yang seharusnya dituliskan (sesuai instruksi tugas).
9. Jangan Lupa untuk menulikan Komentar Anda dengan menuliskan Nama, Tempat Tanggal Lahir. NIM, Alamat Email. No HP. di kolom POS KOMENTAR i bawah ini.. Sebagai ciri bahwa anda telah membaca tugas ini.
10. Tulisan ini dikumpulkan pada hari Rabu, 8 Desember 2010. Dikumpulkan di Kosma.
11. Selamat Bekerja.

Materi UTS Kapita Selekta Pendidikan

1. Untuk Materi UTS Kapita Selekta Pendidikan,
Anda harus mendownload file ini
2. Anda baca Isinya dengan seksama.
3. Tugas Anda memperkaya tulisan di atas, dengan memberikan beberapa penjelasan yang relevan, menjadi sebuah Makalah yang mendalam tentang pembahasan yang dijadikan topik makalah.
4. Perkaya tulisan anda dengan Referensi (70 % Buku, 30 % artikel dari internet).
5. Gunakan aturan penulisan yang benar. Bila Anda belum tahu aturannya, silakan download di sini.
6. Penilaian Makalah yang anda buat, menggunakan aturan ini. download di sini aturan penilaiannya, dan print out. Lampirkan dengan makalah anda di halaman belakang.
7. Tulisan menggunakan huruf Times New Romans ukuran 12, 1,5 spasi, di kertas A4 (3,4,3,3).
8. Penulisannya menggunakan susunan 3 BAB. Pendahuluan, Pembahasan dan Penutup.
Sistematika Penulisan
a.Cover (1 lembar)
b. Kata Pengantar (1 lembar)
c. Daftar Isi (1 lembar)
d. Pendahuluan (4 lembar)
- Latar Belakang Masalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan dan Kegunaan Penulisan

e. Pembahasan (15 lembar)
f. Penutup (2 lembar)
- Simpulan
- Saran
g. Daftar Pustaka (1 lembar)
h. Format Penilaian Makalah

9. Dikumpulkan pada hari Ahad, 5 Desember 2010 saat kuliah.
10. Jangan Lupa untuk menuliskan Nama, NIM, dan Tempat Tanggal Lahir (sesuai dengan Ijazah SMA) di kolom Pos Komentar di bawah ini sebagai bukti bahwa Anda telah membaca Tugas UTS Ini.

Selamat Bekerja....

Sabtu, 27 November 2010

Tugas TPKI: Resensi Buku

Tugas TPKI

Tugas Anda adalah sebagai berikut:
1. Download ebook: Nggak Sekedar ngampus. Download di sini.
2. Baca sampai tuntas. Catat hal-hal penting.
3. Berikan komentar anda tentang Buku tersebut.
4. Komentar anda meliputi Isi Buku, penyajian buku, Bahasa yang digunakan penulis, tujuan yang diinginkan penulis dengan buku tersebut, dan hal-hal apa saja yang menurut anda perlu ditambahkan yang tidak ada dalam bahasan buku tersebut.
5. Komentar dan analisis anda, ditulis tangan di kertas folio bergaris, dikumpulkan hari besok ahad, jam 13.30 di kampus Baru STAI Sukabumi.
6. Beri nama, NIM, No HP dan alamat email.
7. Beri keterangan di sudut Kanan Kertas Anda dengan Tulisan: RESENSI BUKU.
8. Jangan Lupa untuk menuliskan Nama, NIM, dan Tempat Tanggal Lahir di kolom Komentar di Bawah ini sebagai bukti bahwa Anda telah membaca Tugas Ini.
selamat bekerja.

Jumat, 19 November 2010

Web Pintar Pencari Data

www.96147.com

Rabu, 10 November 2010

Just for Smile

Syarat Lulus yang Sederhana
by Mulyawan S. Nugraha on Thursday, 07 October 2010 at 15:53

Seorang mahasiswi seksi yang terancam gagal ujian mendatangi kantor dosennya yang masih muda. Dia melirik ke sekililingnya sebentar, menutup pintunya, dan langsung berlutut di hadapan sang dosen sambil memohon.

“Pak Dosen, Saya bersedia melakukan apapun juga agar lulus ujian….”, ujarnya sambil melirik genit.

Lalu sang mahasiswi mendekat ke arah dosennya, menyibakkan rambutnya, menatap matanya penuh arti.

“Kalau Bapak masih belum mengerti maksud saya…” bisiknya,

“Saya bersedia melakukan apapun, apa saja yang Bapak mau…”.

Dosen muda tadi membalas tatapannya, “Apapun?”

“Apapun!”, jawab sang mahasiswi secepatnya.

Suara dosen itu melembut, “Apapun?”

“Apapun….”

Akhirnya Pak dosen berbisik, “Maukah kamu……… belajar?”

Minggu, 07 November 2010

Soal UTS Metodologi Penelitian Pendidikan

Untuk Soal UTS Metodologi Penelitian Pendidikan, silakan klik di sini.

Minggu, 26 September 2010

Tugas TPKI 3

Tugas ke-3 untuk matakuliah TPKI, mengenai BAB II yaitu Pengembangan Paragraf.

Baca Materi di bawah ini dengan seksama.


PARAGRAF

Paragraf adalah bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran. Terdapat tiga persyaratan agar paragraf menjadi padu yaitu kesatuan dan kelengkapan. Apabila sebuah paragraf itu bukan paragraf deskriptif atau naratif, secara lahiriah unsure paragraph itu berupa :

1. Kalimat topik atau kalimat utama
2. Kalimat pengembang atau kalimat penjelas
3. Kalimat penegas
4. Kalimat, klausa, prosa dan penghubung

Dalam sebuah karangan yang utuh, fungsi utama paragraf yaitu :

1. Untuk menandai pembukaan atau awal ide/gagasan baru
2. Sebagai pengembang lebih lanjut ide sebelumnya
3. Sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkapkan terlebih dahulu

PERSARATAN PARAGRAF YANG BAIK

* Kepaduan paragraf

Agar paragraf menjadi baik, anda harus memperhatikan persyaratannya. Persyaratan paragraf yang baik yaitu adanya kepaduan, kesatuan, dan kelengkapan. Untuk mencapai kepaduan, langkah-langkah yang harus anda tempuh adalah kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian secara logis dan padu

* KESATUAN PARAGRAF

Selain kepaduan, persyaratan penulisan paragraf yang baik adalah prinsip kesatuan. Yang dimaksud dengan kesatuan adalah tiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama yang diletakan diawal paragraf dinamakan paragraf deduktif, sedangkan kalimat utama yang diletakan diakhir paragraf induktif.

* KELENGKAPAN PARAGRAF

Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila didalamya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjuk pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh dan lain-lain. Selain itu, kalimat penjelas berarti apabila dihubungkan dengan kalimat-kalimat didalam paragraf. Kemudian kalimat penjelas sering memerlukan bantuan kata penghubung antarkalimat maupun kata penghubung antarkalimat.

PENGEMBANGAN PARAGRAF

* CARA PERTENTANGAN

Pengembangan paragraf dengan cara pertentangan biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan.

* CARA PERBANDINGAN

Pengembangan paragraf dengan cara perbandingan biasanya menggunakan ungkapan seperti serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, akan tetapi, sedangkan, sementara itu.

* CARA ANALOGI

Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan. Kata-kata yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti, dan bagaikan.

* CARA CONTOH-CONTOH

Kata seperti, misalnya, contohnya, dan lain-lain adalah ungkapan-ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh.

* CARA SEBAB AKIBAT

Pengembangan paragraf dengan cara sebab akibat dilakukan jika menerangkan suatu kejadian, baik dari segi penyebab maupun dari segi akibat. Ungkapan yang digunakan yaitu padahal, akibatnya, oleh karena itu, dan karena.

* CARA DEFINISI

Adalah, yaitu, ialah, merupakan adalah kata-kata yang digunakan dalam mengembangkan paragraf dengan cara definisi.

* CARA KLASIFIKASI

Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan cirri-ciri tertentu. Kata-kata atau ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.

=============================================================================
PENGEMBANGAN PARAGRAF

1. Pengertian Paragraf

Paragraf mempunyai beberapa pengertian :
a. Paragraf adalah karangan mini yang artinya, semua unsure karangan yang panjang ada dalam paragraf.

b. Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun secara lengkap, utuh, dan padu.

c. Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan pikiran utama sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya.

d. Paragraf yang terdiri atas satu kalimat berarti tidak menunjukkan ketuntasan atau kesempurnaan. Sekalipub tidak sempurna, paragraf yang terdiri satu kalimat dapat digunakan. Paragraf satu kalimat ini dapat dipakai sebagai peralihan antarparagraf, sekaligus memperbesar efek dinamika bahasa. Akan tetapi, sebagai kesatuan gagasan menjadi suatu bentuk ide yang utuh dan lengkap, paragraf hendaklah dibangun dengan sekelompok kalimat yang saling berkaitan dan mengembangkan satu gagasan

2. Syarat Paragraf Yang Baik

Paragraf yang baik harus memenuhi syarat kesatuan, kepaduan, ketuntasan, keruntutan, dan konsistensi penggunaan sudut pandang.

2.1. Kesatuan Paragraf ( Kesatuan Pikiran )

Untuk menjamin adanya kesatuan paragraf, setiap paragraf hanya berisi satu pikiran. Paragraf dapat berupa beberapa kalimat. Tetapi, seluruhnya harus merupakan kesatuan, tidak satu kalimatpun yang sumbang, yang tidak mendukung kesatuan paragraf. Jika terdapat kalimat yang sumbang, paragraf akan rusak kesatuannya.


Contoh paragraf tanpa kesatuan pikiran :
( 6 -1 ) 1) Kebebasan berekspresi berdampak pada pengembangan kreativitas baru. 2) Beberapa siswa tingkat SD sampai dengan SMU / SMK berhasil menjuarai olimpiade fisika dan matematika. 3) Walaupun kebutuhan ekonomi masyarakat relatif rendah, beberapa siswa berhasil memenangkan kejuaraan dunia dalam lomba tersebut. 4) Kreativitas baru tersebtu membanggakan kita semua.
Paragraf ( 6 – 1 ) di atasw tanpa kesatuan pikiran. Kalimat 1 sampai dengan 3 mengungkapkan pikiran yang berbeda – beda. Masing – masing tidak membahas satu pikiran yang sama, dan kalimat 4 saja yang menunjukkan adanya hubungan. Akibatnya, paragraf menjadi tidak jelas struktur dan maknanya. Bandingkan dengan paragraf ( 6 – 2 ).

Contoh paragraf dengan kesatuan pikiran :
( 6 – 2 ) 1) Kebebasan berekspresi berdampak pada pengembangan kreativitas baru. 2) Dengan kebebasan ini, para guru dapat dengan leluasa mengajar siswanya sesuai dengan kompetensi siswa dan lingkungannya. 3) Kondisi kebebasan tersebut menjadikan pembelajaran berlangsung secara alami, penuh gairah, dan siswa termotivasi untuk berkembangn. 4) Siswa belajar dalam suasana gembira, aktif, kreatif, dan produktif. 5) Dampak kebebasan ini, setiap saat siswa dapat melakukan berbagai eksperimen dengan menyinergikan bahan ajar di sekolah dan lingkungannya. 6) Kreativitasnya menjadi tidak terbendung.
Paragraf ( 6 – 2 ) dikembangkan dengan kesatuan pikiran. Seluruh kalimat membahas pikiran yang sama yaitu kebebasan berekspresi ( kalimat1 ). Kalimat 2 membahas dampak pikiran pada kalimat 1 siswa dapat belajar dengan basis kompetensinya. Kalimat 3 siswa belajar penuh gairah sebagai dampak pikiran kalimat 2. Kalimat 4 berisi siswa menjadi kreatif sebagai damapk pikiran kalimat 4. Kalimat 5 siswa belajar secara sinergis teori dan praktik sebagai dampak pikiran kalimat 4. Kalimat 6 kreativitas siswa tidak terbendung sebagai dampak pikiran kalimat 5.

2.2. Kepaduan

Paragraf dinyatakan padu jika dibangun dengan kalimat – kalimat yang berhubungan logis. Hubungan pikiran – pikiran yang ada dalam paragraf menghasilkan kejelasan struktur dan makna paragraf. Hubungan kalimat tersebut menghasilkan paragraf menjadi satu padu, utuh, dan, kompak. Kepaduan ini dapat dibangun melalui repetisi ( pengulangan ) kata kunci atau sinonim, kata ganti, kata transisi, dan bentuk parallel.

2.2.1. Pengulangan Kata kunci

Semua kalimat dalam paragraf dihubungkan dengan kata kunci atau sinonimnya. Kata kunci ( sinonimnya ) yang telah disebutkan dalam kalimat pertama diulang pada kalimat kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya. Dengan pengulangan itu, paragraf menjadi padu, utuh, dan kompak.
Contoh :
( 1 – 1 ) 1) Budaya merupakan sumber kreativitas baru. 2) Budaya baik yang berupa sistem ideal, sistem social, maupun sistem teknologi, ketiganyan dapat dijadikan sumber kerativitas baru. 3) Budayyang bersumber pada sistem ideal dapat mengarahkan kreativitas konsep – konsep pemikiran filsafat, ilmu pengetahuan, dan lain – lain. 4) Budaya yang bersumber sistem social dapat mengendalikan perilaku social atau masyarakat termasuk para pemimpinnya. 5) Budaya yang bersumber pada sistem teknologi dapat mengendalikan kreativitas baru berdasarkan geografis bangsa, misalnya sebagai Negara pertanian harus memproduksi teknologi pertanian, sebagai Negara kelautan harus mengembangkan teknologi kelautan, dan sebagainya. 6) Sinergi dari ketiga sistem Budaya dapat menghasilkan kreativitas yang lebih sempurna. 7) Misalnya, produk pertanian yang sesuai dengan tuntutan masyarakat, kondisi alam, dan daya pikir masyarakat akan menghasilkan Budaya yang lebih disukai.
Kata kunci paragraf di atas yaitu Budaya. Kata ini diulang pada setiap kalimat. Dalam paragraf kata kunci berfungsi untuk mengikat makna sehingga menghasilkan paragraf yang jelas makna dan strukturnya.

2.2.2.Kata Ganti

Kepaduan dapat dijalin dengan kata ganti, pronominal, atau padanan. Sebuah kata yang telah disebutkan pada kalimat pertama ( terdahulu ) dapat disebutkan kembali pada kalimat berikutnya dengan kata gantinya. Kata ganti ( padanan ) dapat pula menggantikan kalimat, paragraf, dan dapat pula menggantikan bab.

Misalnya :
(1) Kata ganti :
pengusaha – ia
pengusaha – pengusaha – mereka
seorang gadis – ia
saya dan dia – kami
saya dan kamu – kita

(2) Padanan
Ekonomi Indonesia segera bangkit. Hal ini ditandai dengan stabilnya nilai rupiah terhadap mata uang asing. Selain itu, hal ini juga dapat dirasakan adanya kenaikan pendapatan nasional sebesar 5 persen setahun sejak awal 2005 sampai dengan akhir 2006. Hal ini …
Bagaimana fakta yang dirasakan oleh masyarakat ? Masalah ini sudah diteliti oleh tim ahli yang independen dan hasilnya sudah dianalisis.

2.3. Ketuntasan

Ketuntasan ialah kesempurnaan. Hal ini dapat diwujudkan dengan :
1) Klasifikasi yaitu pengelompokan objek secara lengkap dan menyeluruh. Ketuntasan klasifikasi tidak memungkinkan adanya bagian yang tidak masuk kelompok klasifikasi. Klasifikasi ada dua jenis, yaitu sederhan dan kompleks. Klasifikasi sederhana membagi sesuatu ke dalam dua kelompok, misalnya : pria dan wanita, besar dan kecil, baik dan buruk. Sedangkan klasifikasi kompleks membagi sesuatu menjadi lebih dari dua kelompok, misalnya : besar – sedang – kecil, pengusaha besar – menengah – kecil, negara berkembang – negara terbelakang.
2) Ketuntasan bahasan yaitu kesempurnaan memnahas materi secara menyeluruh dan utuh. Hal ini harus dilakukan karena pembahasan yang tidak tuntas akan menghasilkan simpulan yang salah, tidak sahih, dan tidak valid.
Contoh :
( 8 – 1 ) Mahasiswa di kelas itu terdiri dari 15 orang perempuan dan 13 orang laki – laki. Prestasi perempuan mencapai IPK 4 sebanyak 3 orang, IPK 3 sebanyak 10 orang, dan IPK 2,7 sebanyak dua orang. Sedangkan prestasi laki – laki mencapai IPK 4 sebanyak 2 orang, IPK 3 sebanyak 10 orang. Mereka yang belum mencapai IPK 4 berupaya meningkatkannya dengan menulis skripsi sesempurna mungkin sehingga dapat mengangkat IPK lebih timggi. Sedangkan mereka yang sudah mencapai IPK 4 juga berupaya mendapatkan nilai skripsi A dengan harapan dapat mempertahankan IPK akhir tetap 4.
Klasifikasi objek pada contoh di atas menunjukkan ketuntasan. (1) Seluruh objek (mahasiswa) diklasifikasi. Tidak seorangpun dalam kelas itu yang tidak masuk ke dalam kelompok. (2) Klasifikasi pembahasan gagasan juga tuntas. Pengelompokan IPK yang dicapai oleh mahasiswa ( IPK 4, 3, dan 2,7 ) di kelas itu dibahas seluruhnya, tidak ada gagasan dan fakta yang tertinggal.

2.4. Konsistensi Sudut Pandang

Sudut pandang adalah cara penulis menempatkan diri dalam karangannya. Dalam cerita, pengarang sering menggunakan sudut pandang aku seolah – olah menceritakannya dirinya sendiri.

3. Pengembangan Paragraf

Paragraf dapat dikembangakan dengan cara pertentangan, perbandingan, analogi, contoh, sebab akibat, definisi, dan klasifikasi.

3.1. Cara Pertentangan

Pengembangan paragraf dengan cara pertentangan biasanya menggunakan ungkapan – ungkapan seperti berebeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan dengan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari.
Contohnya :
HUKUM INDONESIA
“ Orde 1998 – 2006 “ atau orde politik Indonesia kini jauh berbeda dari “ orde 1967 – 1998 “. Ini menyebabkan kehidupan dan penegakkan hokum dalam kedua periode orde utu juga berbeda besar. Orde pemerintahan Soeharto memiliki kecenderungan kuat kea rah sentralisme, otoriter, dan represif. Kekuasaan poltik dengan efisien dan efektif mengendalikan kekuasaan public, baik legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Meski peraturan yang membolehkan campur tangan presiden ke dalam pengadilan dicabut dalam periode utu, tetapi pencabutan itu tidak dapat menahan kekuatan poltik Soeharto untuk mencampuri urusan pengadilan. Sejak 1998, orde poltik disebtu reformasi bertolak belakang dengan watak orde sebelumnya. Jika sebelumnya otoriter dan tertutup, orde 1998 mengkedepankan akuntabilitas public dan keterbukaan ( transparency ). Perubahan besra itu amat berpenngaruh terhadap penegakan hukm atau cara bangsa ini berhukum. Ibarat kotak yang tertutup rapat lalu dibuka, isinya berhamburan seranya mengibarkan panji – panji demokrasi rakyat, berani merangsek maju, mendobrak pintu kekuasaan yang sebelumnya angker, apakah itu pemerintah, kejaksaan, pengadilan, atau lainnya. Demokrasi dalam hokum melahirkan lembaga – lembaga independen, seperti Komisi Yudisial, Komisi Pemberantasan Korupsi, Mahkamah Konstitusi, dan banyak komisi lainnya. Kekuasaan yang semula terpusat mulai didelegasikan ke daerah legislasi otonomi daerah yang menimbulkan banyak masalah ( Kompas, 2007 : 29 ).

3.2. Cara Perbandingan

Pengembangan paragraf dengan cara perbandingan biasanya menggunakan ungkapan seperti serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dnegan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu.
Berikut contohnya :
Seruan “Kiri!” seorang penumpang angkot untuk turun dari mobil yang ditumpanginya, misalnya di Bandung, mungkin tidak lazim di beberapa daerah lain seperti Manado, Gorontalo, dan Malaysia, yang membuat para penumpang serempak menengok ke kiri. Seperti halnya di bandung, di Jakarta juga menggunakan seruan “Kiri” untuk menghentikan angkot. Akan tetapi, di Manado kata yang diserukan yaitu “Muka”. Sementara itu, seruan “Minggir!” lazim digunakan di daerah Lampung untuk menandakan penumpang yang akan berhenti. Lain halnya dengan di Padang, meskipun penumpang yang turun lebih dari satu atau mungkin seluruh penumpang, kata seruan yang digunakan “Siko Cieh!” yang berarti “Di sini satu!” (Mulyana, 2000 : 259).



3.3. Cara Analogi

Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan. Biasanya, pengembangan analogi dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata – kata yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti, dan bagaikan.

Contoh pengembangan cara analogi :
Dalam persoalan Poso kita memang diingatkanbahwa penanganannya tidaklah mudah. Ibaratnya kita diminta untuk memegang telur. Kalau terlalu keras memegangnya, telur itu akan pecah, tetapi kalau terlalu longgar juga akan pecah karena akan terlepas dari tangan. Kita harus menanganinya secara tepat dan yang harus menjadi perhatian kita bersama janganlah masalah ini membuat kita sebagai bangsa menjadi pecah. Kasihanilah para pahlawan dan mereka yang berharap masa depan (Kompas, 2006 : 6).

3.4. Cara Contoh – contoh

Kata seperti, misalnya, contohnya, dan lain – lain adalah ungkapan – ungkapan dalam pengembangan dala mengembangkan paragraf dengan contoh.
Contohnya :
Selain tipe introvert, sifat manusia adalah oekstrover. Tipe ekstrover adalah orang – orang yang perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya, kepada orang lain, dan kepada masyarakat. Orang yang tergolong tipe ekstrover memiliki sifat – sifat tertentu, contohnya berhati terbuka, lancar dalam pergaulan, ramah tamah, penggembira, mudah memengaruhi, dan mudah dipengaruhi oleh orang lain (Purwanto, 1984 : 147).

3.5. Cara Sebab Akibat

Pengembangan paragraf dengan cara sebab akibat dilakukan jiak menerangkan suatu kejadian, baik dari segi penyebab maupun dari segi akibat. Ungkapan yang digunakan yaitu padahal, akibatnya, oleh krena itu dan karena.
Berikut contohnya :
Seharusnya Indonesia telah menerapkan Negara kesehjateraan sejak awal kemerdekaan. Program Jamsostek baru dimulai pada 1976 sehingga Indonesia tertinggal membentuk tabungan nasional. Padahal, Malaysia sudah memulainya sejak 1959. Akibatnya, saat krisis melanda Asia pada 1997 / 1998, Indonesia paling sulit untuk bangkit lagi. Oleh karena itu, Indonesia perlu melakukan reformasi penyelenggaraan program jaminan sosial.

3.6. Cara Definisi

Adalah, yaitu, ialah, merupakan adalah kata – kata yang digunakan dalam mengembangkan paragraf dengan cara definisi. Kata adalah biasanya digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali dengan kata benda, yaitu digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali dengan kata kerja atau sifat.
Jika akan menjelaskan sinonim suatu hal, kata ialah yang digunakan dan jika akan mendefinisikan pengertian rupa atau wujud, kata merupakan yang dipakai.
Contoh pengembangan paragraf dengan cara definisi :
Apakah psikologi itu ? R.S. Woodworth berpendapat, “Psikologi ialah ilmu jiwa.”, sedangkan menurut Crow dan Crow “Psikologi adalah kejiwaan manusia dalam berinteraksi dengan dunia sekitarnya.”. sementara itu, Santian mengemukakan bahwa psikologi merupakan perwujudan tingkah laku manusia.

3.7. Cara Klasifikasi

Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri – ciri tertentu. Kata – kata atau ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikan.
Contohnya :
Penyelidikan tentang temperamen dan watak manusia telah dilakukan sejak dahulu kala. Hippo Crates dan Galenus mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi menjadi empat golongan menurut keadaan zat – zat cair yang ada di dalam tubuhnya. Empat golongan tersebut yaitu sanguistis ( banyak darah ) yang sifatnya periang, gembira, optimistis, dan lekas berubah – ubah. Kemudian, kolerisi ( banyak empedu kuning ) adalah manusia yang memiliki sifat garang, hebat, lekas marah, dan agresif. Selanjutnya, flogmatis ( banyak lendirnya ) adalah manusia yang sifatnya tenang, tidak mudah berubah, dan lamban. Terakhir, melankolis ( banyak empedu hitam ) memiliki sifat muram, tidak gembira, dan pesimistis (Purwanto, 1984 : 150).

Referensi
http://books.google.co.id/books?id=BADrCn6lQ0oC&pg=PA180&dq=syarat+paragraf+yang+baik+oleh+widjono+HS#v=onepage&q&f=false
================================================================================

Tugas Anda Adalah sebagai berikut.
1. setelah anda membaca Materi di atas, anda harus memperkaya bacaan anda dengan membaca materi yang serupa yang ada dalam buku atau referensi yang diberikan oleh Dosen.
2. Tugasnya adalah:
a. Anda membuat paragraf, yang terdiri dari 10 kalimat, dengan kalimat topik pada awal paragraf. (Buat sebanyak 3 buah, dengan topik yang masing-masing berbeda)
b. Anda membuat paragraf, yang terdiri dari 10 kalimat, dengan kalimat topik pada akhir paragraf. (Buat sebanyak 3 buah, dengan topik yang masing-masing berbeda)
c. Anda membuat paragraf, yang terdiri dari 10 kalimat, dengan kalimat topik pada awal dan akhir paragraf. (Buat sebanyak 3 buah, dengan topik yang masing-masing berbeda)
d. Anda membuat paragraf, yang terdiri dari 10 kalimat, untuk menunjukkan keutuhan dengan model paragraf LINIER. (Buat sebanyak 3 buah, dengan topik yang masing-masing berbeda)
e. Anda membuat paragraf, yang terdiri dari 10 kalimat, untuk menunjukkan keutuhan dengan model paragraf NON-LINIER.(Buat sebanyak 3 buah, dengan topik yang masing-masing berbeda)

3. Kerjakan tugas Anda di kertas ukuran A4. beri nama lengkap, kelas, NIM, dan cantumkan alamat email.

4. Tuliskan "TUGAS TPKI 3" pada Pojok Kanan Atas kertas Tugas Anda.

5. Kumpulkan secara kolektif pada Kosma, maksimal hari Rabu, 29 September 2010 pukul 16.00, di STAI pada dosen yang bersangkutan.

6. Selamat Bekerja.

Rabu, 22 September 2010

Format Penilaian Makalah dan Tampilan Diskusi

Untuk Download Format Penilaian makalah, Klik di sini.
Untuk Download Format Penilaian Tampilan Diskusi, Klik di sini.

Sabtu, 04 September 2010

Tugas TPKI 2

Ini adalah tugas untuk Hari Sabtu Tanggal, 4 September 2010.
ini aturannya:
1. Baca baik-baik Tulisan di bawah ini.
2. Berikan komentar anda dengan menggunakan gaya tulisan Eksposisi.
3. Tulisan anda (tulisan tangan) harus Melebihi 500 kata dan tidak boleh kurang.
4. Dikerjakan di kertas A4. Ingat A4, bukan yang lain.
5. Beri indentitas nama, NIM, Kelas, Nama Tugas, Tanggal bulan tahun.
6. Dikumpulkan setelah kegiatan pembelajaran berakhir di hari yang sama.
7. Kosma bertugas mengumpulkan tugas ini.
8. Tugas dibawa oleh Kosma, dan kirimkan ke Rumah Dosen ybs,alamatnya di Jalan Amubawa Sasana Depan SMA 3, masuk ......nanti ada BMT. lokasinya di sebelah kanan BMT, rumah cat warna kuning.
9. Mahasiswa yang tidak mengumpulkan Tugas, dianggap tidak menghadiri perkuliahan dan akan diberikan tugas tambahan 2 kali lipat untuk mengganti tugas ini.
10. selamat mengerjakan.

ini tulisannya.

Inspiring People: Figur Inspiratif Indonesia yang Sukses Tanpa Titel
by Mulyawan S. Nugraha

Ada info dari email kawan. tentang kegelisahan menghadapi kenyataan hidup.mudah2an ini bisa menginspirasi kegundahan yang terjadi.

kawan....

Sebagian dari figur yang diuraikan di bawah ini (dari semua tokoh yang tak tersebut ) adalah orang - orang sukses di Indonesia yang tidak memiliki gelar sarjana. Mereka mengenyam pendidikan hanya sampai jenjang sekolah menengah. Riwayat pendidikan mereka serupa :

1. terkadang gagal meneruskan kuliah karena miskin /
2. memiliki jiwa pemberontak /
3. salah jurusan saat kuliah.

Keberhasilan yang mereka raih juga memiliki ciri - ciri serupa :

1. pantang menyerah kepada nasib /
2. menumbuhkan jiwa kreatif /
3. terus menerus berusaha menjadi manusia pembelajar

Mereka adalah street-boys, orang -orang yang belajar dari kehidupan nyata.

Bagaimana dengan anda? Jika anda lebih beruntung dengan memiliki gelar sarjana berderet - deret , sudahkah anda belajar dari kehidupan nyata? Sudahkah anda berprestasi seperti Ibu Tri Mumpuni? atau bahkan melebihi beliau?

inilah sebagian dari figur inspiratif itu :

1. Andy F.Noya

PimRed Metro TV ini belum lulus sarjana... Satu hal yang menarik, Andy sebenarnya adalah orang teknik. Sejak lulus SD Sang Timur di Malang, Jawa Timur, pria kelahiran Surabaya ini sekolah di Sekolah Teknik Jayapura lalu melanjutkan ke STM Jayapura. "Tetapi sejak kecil saya merasa jatuh cinta pada dunia tulis menulis. Kemampuan menggambar kartun dan karikatur semakin membuat saya memilih dunia tulis menulis sebagai jalan hidup saya," tutur Andy.

2. Adam Malik

Ternyata orang yg dikabarkan Agen CIA ini ternyata gak pernah ngenyam bangku sekolah.

3. M. H. Ainun Najib

Emha Ainun Nadjib hanya tiga bulan kuliah, Pendidikan formalnya hanya berakhir di Semester 1 Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebelumnya dia pernah 'diusir' dari Pondok Modern Gontor Ponorogo karena melakukan 'demo' melawan pemerintah pada pertengahan tahun ketiga studinya, kemudian pindah ke Yogya dan tamat SMA Muhammadiyah I. Selebihnya Beliau jadi pengembara ilmu di luar sekolah hingga dia bisa jadi manusia dengan bermacam sebutan (multifungsi).

4. Abdullah Gymnastiar

kiayi yang kmarin2 ini santer dengan kasus poligaminya,ternyata sukses menjadi kiayi dan wirausahawan (pengusah besar) tanpa ijazah. walaupun sudah lulus, tapi dikabarkan sampai saat ini blm mengambil ijazahnya.

5. Ajip Rosidi

dengan tak mau mengikuti ujian akhir SMA nya. Dia menolak ikut ujian karena waktu itu beredar kabar bocornya soal-soal ujian. Dia berkesimpulan bahwa banyak orang menggantungkan hidupnya kepada ijazah. "Saya tidak jadi ikut ujian, karena ingin membuktikan bisa hidup tanpa ijazah". Dan itu dibuktikan dengan terus menulis, membaca dan menabung buku sampai ribuan jumlahnya. Walhasil sampai pensiun sebagai guru besar tamu di Jepang, Dia yang tidak punya ijazah SMA , pada usia 29 tahun diangkat sebagai dosen luar biasa Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Lalu jadi Direktur Penerbit Dunia Pustaka Jaya, Ketua Ikapi Pusat, Ketua DKJ dan akhirnya pada usia 43 tahun menjadi profesor tamu di Jepang sampai pensiun.

Berikut Sejarah Pendidikan Beliau :

Sekolah Rakyat 6 tahun di Jatiwangi (1950)

Sekolah Menengah Pertama Negeri VIII Jakarta (1953)

Taman Madya, Taman Siswa Jakarta (1956, tidak tamat)

6. Bob Sadino

Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia dan tidak melanjutkan kuliah. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.

7. Andrie Wongso

Anak ke-2 dari 3 bersaudara ini terlahir dari sebuah keluarga miskin di kota Malang. Di usia 11 tahun (kelas 6 SD), terpaksa harus berhenti bersekolah karena sekolah mandarin tempat andrie kecil bersekolah ditutup. Maka SDTT, Sekolah Dasar Tidak Tamat, adalah gelar yang disandangnya saat ini. Masa kecil hingga remajanya pun kemudian dilalui dengan membantu orang tuanya membuat dan berkeliling berjualan kue ke toko-toko dan pasar.

8. Purdi E Chandra

Sosok Purdi E. Chandra kini dikenal sebagai pengusaha yang sukses. Lembaga Bimbingan Belajar (Bimbel) Primagama yang didirikannya bahkan masuk ke Museum Rekor Indonesia (MURI) lantaran memiliki 181 cabang di 96 kota besar di Indonesia dengan 100 ribu siswa tiap tahun.

Bukan suatu kebetulan jika pengusaha sukses identik dengan kenekatan mereka untuk berhenti sekolah atau kuliah. Seorang pengusaha sukses tidak ditentukan gelar sama sekali. Inilah yang dipercaya Purdi ketika baru membangun usahanya.

Kuliah di 4 jurusan yang berbeda, Psikologi, Elektro, Sastra Inggris dan Farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM) dan IKIP Yogya membuktikan kecemerlangan otak Purdi. Hanya saja ia merasa tidak mendapatkan apa-apa dengan pola kuliah yang menurutnya membosankan. Ia yakin, gagal meraih gelar sarjana bukan berarti gagal meraih cita-cita. Purdi muda yang penuh cita -cita dan idealisme ini pun nekad meninggalkan bangku kuliah dan mulai serius untuk berbisnis.

Kini kabarnya Purdi E. Chandra sekarang sudah ada lebih dari 500 cabang Primagama di seluruh indonesia.

9. Hendy Setiono

Hendy Setiono (kebab Baba Rafi) mengawali usaha tahun 2003 di Surabaya. Modalnya hanya Rp 10 juta atau sebuah gerobak burger. Kini bisnisnya berkembang pesat dengan menu makanan utama kebab serta santapan ala koboi (burger serta hotdog). Jumlah cabangnya setiap tahun terus bertambah. Terakhir, terdapat 140 outlet tersebar di 25 kota, antara lain Batam, Bali, Bandung, Banjarmasin, Malang, Gresik, Jember, Kediri, Lampung, Padang, Malang, Makasar, Medan, Pasuruan, Pekan Baru, Karawang, Surabaya, Sukabumi, Semarang, Sidoarjo, Tasikmalaya, Jogjakarta, dan Jakarta

10. Buya Hamka

HAMKA (1908-1981), adalah akronim kepada nama sebenar Haji Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah. Ia adalah seorang ulama, aktivis politik dan penulis Indonesia yang amat terkenal di alam Nusantara.

Hamka mendapat pendidikan rendah di Sekolah Dasar Maninjau sehingga kelas dua. Ketika usia HAMKA mencapai 10 tahun, ayahnya telah mendirikan Sumatera Thawalib di Padang Panjang. Di situ Hamka mempelajari agama dan mendalami bahasa Arab. Hamka juga pernah mengikuti pengajaran agama di surau dan masjid yang diberikan ulama terkenal seperti Syeikh Ibrahim Musa, Syeikh Ahmad Rasyid, Sutan Mansur, R.M. Surjopranoto dan Ki Bagus Hadikusumo.

11.Basrizal Koto

Basko yang panjang akal dan visioner mengawali usahanya dengan berjualan pete. Meski tidak punya uang tetapi dengan modal kepercayaan, pete yang belum dibayar dibawanya ke restoran Padang dan dijual dengan selisih harga yang lebih tinggi. Perjalanan hidupnya penuh warna dan keinginan untuk terus mengubah nasib mengantarnya menjajal berbagai macam profesi mulai dari kernet, sopir, pemborong, tukang jahit hingga akhirnya menjadi diler mobil.

Kemahirannya berkomunikasi, membangun jaringan, menepati janji, dan menjaga kepercayaan akhirnya membawanya sukses menaklukan kemiskinan, membangun kerajaan bisnis, dan menciptakan lapangan kerja. Jumlah perusahaan yang dikelolanya kini mencapai 15 perusahaan

12. Dahlan Iskan

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero),pada Hari Senin 25 Januari 2010, bertemu dengan Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat untuk mengikuti rapat dengar pendapat mengenai industri listrik di Indonesia.

Dahlan pun mengawali pertemuan itu dengan perkenalan. Mulai dari nama, jabatan, hingga pendidikan. "Mohon maaf, karena orang tua saya hanya petani, maka hanya sanggup menyekolahkan saya sampai SMU saja," kata Dahlan,

Ternyata, Dahlan hanya lulusan Sekolah Menengah. Kita susah sekali mencari latar belakang pendidikannya. Penelusuran di mesin pencari juga belum menemukan pendidikannya. Bahkan dari situs pribadinya, dahlaniskan.info dan dahlaniskan.net juga tidak mencantumkan pendidikan Dahlan.

Di situ hanya ditulis, Dahlan Iskan adalah raja media yang memiliki jaringan media se antero Indonesia. Usahanya itu di bawah naungan Jawa Pos Group. Bahkan belakangan, dia merambah ke bisnis percetakan, pembangkit listrik, dan batu bara.

13. Yoris Sebastian

Anak muda yang tak pernah kuliah formal ini, justru menjadi ikon ekonomi kreatif di Indonesia. Mengetahui sosok Yoris Sebastian bagi saya memang baru-baru saja. Salah satu anak muda Indonesia yang kreatif dan berprestasi. Pantaslah kalau Yoris Sebastian bisa dijadikan inspirasi dan motivasi, mengingat pendidikannya yang hanya tamatan SMA, tapi ide-idenya yang cemerlang, bagi saya itu adalah inovasi. Menjadi General Manager di Hard Rock Café Asia Pacific pada umur 26 th, pemrakarsa acara 'I Like Monday' di HardRock Café Jakarta, salah satu acara yang diingat banyak orang. Dan bejibun prestasi lain yang mengekornya. Saat ini Yoris Sebastian memiliki 'Oh My Goodness (OMG) Creative Consulting', perusahaan yang menciptakan ide-ide unik dan kreatif untuk marketing perusahaan atau produk. Lebih jauh tentang Yoris silakan ----> Klik di sini : http://yorissebastian.com/

Kawan2 ku yang baik...

Semua figur di atas membuktikan bahwa pendidikan formal, bukanlah satu2nya jalan hidup dan pilihan untuk kesuksesan di masa depan. Pendidikan adalah invenstasi kemanusiaan yang dapat didapat dimanapun manusia berada. tidak dibatasi oleh ruangan kelas, 4 didinding dan suasana yang menjemukkan. bagi kawan2 yang kini tengah menempuh pendidikan formal, atau bahkan telah mendapatkan titel atau gelar dalam pendidikan formal, idealnya harus lebih baik eksistensinya dari figur2 di atas.

Tuhan telah memberikan jalan alternatifnya buat kita

Kini, pilihannya ada pada Anda....

To be or not to be...

Best Regards.

MSN.

Referensi :

http://bisnis.vivanews.com/news/read/124141-benarkah_dahlan_iskan_hanya_lulusan_sma

http://dunia90.blogspot.com/2010/06/10-orang-indonesia-yang-sukses-tanpa.html

http://yorissebastian.com/

http://www.facebook.com/CreativeJunkies?v=wall

http://bit.ly/trymumpuni

Jumat, 03 September 2010

link Software untuk convert word,excell to pdf

http://convert.neevia.com/pdfconvert/

Sabtu, 28 Agustus 2010

Tugas TPKI 1

Aturan Tugas:
1. Download tugasnya dengan mengklik, DOWNLOAD DI SINI.
2. Baca Tugasnya dan kerjakan dengan menuliskannya di bawah kolom Komentar di bawah ini.
3. Dikerjakan sebelum hari Rabu, 1 September 2010 paling lambat pukul 17.00 WIB
4. Selamat Mengerjakan.

Selasa, 27 Juli 2010

Materi Kelas X (sepuluh) Semester 1

1. Memahami prinsip dan metode peningkatan aqidah
1.1 Menjelaskan prinsip-prinsip aqidah
1.2 Menjelaskan metode-metode peningkatan aqidah
1.3 Menerapkan prisip-prinsip aqidah dalam kehidupan
1.4 Menerapkan metode-metode peningkatan aqidah dalam kehidupan

2. Memahami Tauhid
2.1 Menjelaskan pengertian Tauhid dan istilah-istilah lainya
2.2 Menjelaskan macam-macam tauhid (uluhiyah, rububiyah, mulkiyah, rahmaniayah dan lain-lain)
2.3 Menunjukkan prilaku orang yang bertauhid
2.4 Menerapkan prilaku tauhid dalam kehidupan sehari-hari

3. Memahami syirik dalam Islam
3.1 Menjelaskan pengertian syirik
3.2 Mengidentifikasi macam-macam syirik
3.3 Menunjukkan prilaku orang yang berbuat syirik
3.4 Menjelaskan akibat berbuat syirik
3.5 Membiasakan diri menghindari hal-hal yang mengarah kepada perbuatan syirik dalam kehidupan sehari-hari

4. Memahami masalah akhlak
4.1 Menjelaskan Pengertian Akhlak
4.2 Menjelaskan induk-induk akhlak terpuji dan induk-induk akhlak tercela
4.3 Menjelaskan macam-macam metode peningkatan kualitas akhlak
4.4 Menerapkan metode-metode peningkatan kualitas akhlak dalam kehidupan


Siapkan oleh kalian materi atau bahan-bahannya. baca, pelajari dan pahami sebelum mengikuti pembelajaran di kelas...
selamat belajar. jangan Malas ...!!

Materi Kelas XI Semester 1

8. Memahami ilmu kalam
8.1 Menjelaskan pengertian dan fungsi ilmu kalam
8.2 Menjelaskan hubungan ilmu kalam dengan ilmu lainnya.
8.3 Menerapkan ilmu kalam dalam mempertahankan akidah.

9. Memahami aliran-aliran ilmu kalam dan tokoh-tokohnya
9.1 Menjelaskan aliran-aliran ilmu kalam, tokoh-tokoh dan pandangan-pandangannya (Khawarij, Murji`ah, Syi`ah, Jabariyah, Qadariyah, Asy’ariyah, Al-Maturidiyah, Mu`tazilah, dan lain-lain seperti teologi transformatif dan teologi pembebasan).
9.2 Menganalisis perbedaan antara aliran ilmu kalam yang satu dengan lainnya.
9.3 Menunjukkan contoh-contoh perilaku orang yang beraliran tertentu dalam ilmu kalam.
9.4 Menghargai terhadap aliran-aliran yang berbeda dalam kehidupan bermasyarakat

10. Membiasakan perilaku terpuji.
10.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya akhlak berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu
10.2 Mengidentifikasi bentuk akhlak berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu
10.3 Menunjukkan nilai-nilai positif dari akhlak berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu dalam fenomena kehidupan.
10.4 Membiasakan akhlak berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu.

11. Menghindari perilaku tercela
11.1 Menjelaskan pengertian dosa besar (mabuk-mabukan, berjudi, zina, mencuri, mengkonsumsi narkoba)
11.2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh dosa besar (mabuk-mabukan, berjudi, zina, mencuri, mengkonsumsi narkoba)
11.3 Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan dosa besar (mabuk-mabukan, berjudi, zina, mencuri, mengkonsumsi narkoba)
11.4 Membiasakan diri untuk menghindari perilaku dosa besar (mabuk-mabukan, berjudi, zina, mencuri, mengkonsumsi narkoba).


Siapkan oleh kalian semua materi tersebut, untuk terlebih dahulu dibaca dan dipelajari aga saat pembelajaran di kelan menjadi lebih efektif dan efisien.

Selamat Belajar. Jangan malas.........!!!

Sabtu, 17 Juli 2010

Kisi-Kisi UPM

Mata Kuliah: Fiqh Ushul Fiqh
1. Perhitungan Mawarits tentang Aul
2. Perhitungan Mawarits tentang Raad
3. Tentang Perkawinan
4. Tentang Hukum Islam

Mata Kuliah: Perencanaan Sistem Pengajaran PAI
1. Pengertian, fungsi, tujuan dan fungsi Perencanaan
2. Pendekatan Sistem dalam Perencanaan
3. Bahan Materi PAI
4. Metode memilih materi PAI
5. Silabus PAI
6. Evaluasi dalam PAI

Mata Kuliah : Ulumul Qur'an/Hadits
1. Upaya melestarikan al-Qur'an
2. Kisah dalam Al Qur'an
3. Kedinamisan Al Qur'an
4. Status Hadits: Mutawatir dan Ahad
5. Jenis Hadits Ahad
6. Cara Penyampaian Hadits

Mata Kuliah: Pengembangan Kurikulum
1. Implikasi Penghargaan dalam pembelajaran
2. landasan filosofis dalam Pengembangan Kurikulum
3. Pengertian, fungsi dan prinsip Pengembangan Kurikulum
4. Contoh Penugasan Terstruktur
5. 3 Konsep Kurikulum

Mata Kuliah: IPI

Selasa, 15 Juni 2010

Daftar Nilai Ulangan Blok dan UAS Genap 2009/2010 Kelas XI (IPA dan IPS)

Klik 2x pada gambar untuk memperbesar ukuran !!




Daftar Nilai Ulangan Blok dan UAS Genap 2009/2010 Kelas X







Remedial Aqidah Akhlak TP. 2009/2010

Untuk Siswa kelas X dan XI (IPA dan IPS) MAN Cibadak Kab. Sukabumi, Remedial aqidah akhlak dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Nilai yang di remidial adalah Nilai Ulangan Blok dan UAS.
2. tiap nilai yang kurang harus di remidial.
3. Tugas Remidial tiap nilai adalah dikonversi dengan memberikan 1 buah buku tentang Keislaman atau keagamaan, akhlak, budi pekerti,dll (relevan dengan materi aqodah akhlak)
4. buku tersebut harus sudah disampaikan ke Wali Kelas paling lambat pada hari Sabtu, 19 Juni 2010.
5. berilah keterangan berupa nama, nim, no hape dan keterangan "REMEDIAL UALANGAN BLOK AQIDAH AKHLAK" atau "REMEDIAL UALANGAN AKHIR SEMESNTER AQIDAH AKHLAK" di sampul muka buku tersebut.
6. jadi bila yang di remedial hanya salah satunya saja, maka bukunya hanya 1. Jika nilai ulangan blok dan UASnya kurang dari SKBM, maka bukunya 2 buah.
7. Buku yang disampaikan, jangan dari jenis kertas buram. tapi harus kertas yang berwarna putih...

Demikian dan terima kasih...
Selamat berjuang !! Merdeka....

Soal UAS Pengantar Metodologi Penelitian TA. 2009/2010

Petunjuk:
1. Ujian bersifat Take Home. Tapi tidak kerjasama dengan teman
2. Jawaban ditulis tangan di kertas A4. Diketik rapi MS Word. 4-3-3-3. 1,5 spasi.
3. Jawaban akan dianulir bila ternyata kurang lebih sama persis dengan jawaban teman.
4. jawaban diprint, soft copynya kirim ke email:tugasmahasiswa.stais@gmail.com. paling lambat senin, 21 Juni 2010 pukull 24.00.
5. print out dikumpulkan saat jadwal UAS bersama Kartu hadir.
6. Tidak dikirim dan dikumpulkan pada waktunya, dianggap tidak ikut UAS
7. Aturan penulisan, lihat di www.staisukabumi.blogspot.com.


Soal:
1. Seorang mahasiswa akhir STAI Sukabumi akan mengadakan penelitian untuk kepentingan skripsi. Mahasiswa tersebut mengamati di sebuah madrasah aliyah swasta. Fenomena yang terjadi bahwa dengan kebijakan pemerintah yang mempublikasikan SMK sebagai pilihan studi setelah dari SMP/MTs dan di Kab. Sukabumi hampir di setiap Kecamatan didirikan sebuah SMK baru, diasumsikan akan mematikan kelanjutan MA Swasta. Minat orang tua yang cenderung pragmatis akan mengantarkan pilihan sekolah bagi anaknya adalah ke sekolah yang setelah selesai bisa langsung kerja. Mahasiswa tersebut ingin mengetahui bahwa ada hubungan antara dibuka banyak SMK akan menurunkan minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke Madrasah Aliyah.

Tugas anda adalah membuat Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan dari penelitian yang di atas. (lokasi madrasah bebas)


2. Berdasarkan jawaban no 1, tuliskan variabel penelitiannya (teoritis dan operasional).
3. Variabel itu harus operasional. Karena variabel berkaitan dengan skala yang digunakan. Skala apa yang anda akan gunakan untu no 1 dan apa alasannya?
4. Tuliskan anggapan dasar dari soal nomor 1 !
5. Penelitian selalu dikendalikan oleh hipotesis-hipotesis sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Tuliskan hipotesis dari pertanyaan nomor 1 ! jelaskan Alasannya dengan tepat !
6. Siapa saja yang menjadi Sumber Data dalam penelitian no 1! Jelaskan alasannya dengan tepat !
7. Bagaimana menentukan instrumen dalam penelitian no 1!Buatkan kisi-kisi instrumennya!
8. Metode apa yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian nomor 1 ! jelaskan alasannya dengan tepat !



Acuan membuat latar belakang masalah.
1. Latar belakang masalah bertolak dari adanya minat dan perhatian peneliti, dalam hal ini mahasiswa, terhadap sesuatu yang disinyalir mengandung masalah
2. Latar belakang masalah dirumuskan dalam bentuk pernyataan-pernyataan yang saling berhubungan, yang di dalamnya mengan¬dung kontradiksi atau keunikan/kesenjangan
3. Pengungkapan pernyataan latar belakang masalah itu dilakukan secara deduktif, berawal dari yang bersifat umum dan berakhir pada yang bersifat khusus.
4. Data diperoleh dari hasil studi penjajagan, baik dari bahan bacaan maupun dari lapangan.
5. Tiap paragrap mencerminkan keruntutan / sistematis
6. Ada teori yang menjadi landasan awal munculnya masalah
7. Ada fakta yang diangkat sebagai pokok masalah kesenjangan
8. Terdapat penjelasan mengapa masalah yang diteliti itu muncul dan penting untuk diteliti
9. Ada penjelasan yang membuat peneliti merasa gelisah dan resah sekiranya masalah tersebut tidak diteliti
10. Diungkapkan adanya gejala-gejala/fenomena kesenjangan yang terdapat di lapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan
11. Disajikan mengenai keadaan atau fakta actual yang menarik perhatian penulis untuk diteliti sehingga dari uraian fakta-fakta aktual yang terjadi bisa dilihat permasalahannya secara jelas
12. Ada analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi jelas.

Sabtu, 17 April 2010

Soal UTS IPI Smt IV A dan B Semester Genap TA. 2009/2010

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP
ILMU PENDIDIKAN ISLAM
(Take Home)
Semester IV PAI

Mulyawan S.Nugraha, M.Ag. M.Pd
tugasmahasiswa.stais@gmail.com


Petunjuk:
1. Jawaban harus analitis dan menunjukkan kesesuaian dengan pertanyaan.
2. Jawaban ditulis di kertas A4, paragraph 1 spasi, dikumpulkan paling lambat 24 April 2010 (saat kuliah).
3. Pada akhir jawaban setiap nomor, tuliskan daftar buku yang dikutip (penulisan seperti daftar pustaka).
4. Gunakan teknik pengutipan Running Text.
5. Jawaban akan dianulir bila ternyata kurang lebih sama persis dengan jawaban teman Anda.
6. Pengumpulan Hasil Jawaban via email pribadi, paling lambat 24 April 2010 jam 24.00 WIB.
7. Bila melewati batas waktu di atas, dianggap tidak mengikuti UTS.

Soal:
1. Sebagai suatu sistem (terdiri dari input, proses, output, impact, Output, benefit dan feedback), pendidikan Islam tidak dapat dilepaskan dari berbagai macam komponen yang saling berkaitan. Tugas anda menjelaskan secara lengkap dan jelas komponen-komponen yang dimaksud dengan meyertakan bagan (gambar)-nya dengan tidak lupa mencantumkan Teks Qur’an atau hadits yang relevan.

2. Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 menyebutkan bahwa jabatan guru adalah jabatan profesional yang kompeten di bidangnya. Pertanyaan :
a. Tuliskan empat kompetensi guru dan beri ulasan hingga pemahamannya menjadi terang benderang.
b. Bagaimana syarat dan ketentuan guru menurut IPI? Uraikan disertai Teks Qur’an atau hadits yang relevan

3. Pembinaan akhlak manusia merupakan tanggung jawab antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Coba Saudara berikan contoh dalam kehidupan bahwa ketiga lembaga tersebut dapat sinergik !

4. Di antara kajian IPI adalah mengkaji posisi manusia dalam pendidikan. Manusia adalah sosok yang unik. Yang menjadi objek dan juga sekaligus subjek pendidikan dalam Islam Islam adalah manusia itu sendiri. Tugas anda menjelaskan hakikat manusia, tujuan pendidikan dalam Islam kaitannya dengan penciptaan manusia dan upaya agar manusia dapat sesuai dengan tujuan penciptaannya.

5. Jelaskan kerterkaitan antara globalisasi, kurikulum pendidikan Islam, dan manusia yang bertaqwa. Uraian anda harus menjelaskan tentang pengertian, tantangan, dampak, kerugian, keuntungan, dan upaya yang harus dilakukan dalam menghadapinya.

Catatan
Bobot nilai:
No. 1 = 20
No. 2 = 15
No. 3 = 15
No. 4 = 20
No. 5 = 30

Sabtu, 03 April 2010

Alamat Email untuk Tugas

Email untuk Tugas Mahasiswa STAI Sukabumi : tugasmahasiswa.stais@gmail.com

Email untuk Tugas Siswa MAN Cibadak: tugassiswa.man@gmail.com

Minggu, 14 Maret 2010

Tugas untuk Kelas Karyawan Smt 6 ahad, 14 Maret 2010

Pengantar Metodologi penelitian..
1. Apa sebab penelitian harus dimulai dengan memilih masalah?
Dapatkah orang lain memilihkan masalah untuk kita?
2. Studi pendahuluan sebaiknya dilakukan sebelum kita memilih masalah, agar pekerjaan meneliti lebih mudah dilaksanakan.
Bagaimana pendapat Saudara?
3. Menurut pendapat Saudara, apakah penentuan sumber data memang
harus dilakukan bersama penentuan variabel?
Bagaimana jika dilakukan sesudahnya?
4. Tepatkah jika instrumen pengumpulan data dibuat bersamaan waktu
dengan memilih masalah? Jelaskan jawaban Saudara!

IPI
1. Jelaskan Tugas dan Fungsi Pendidikan Islam !!
2. apakah yang dimaksud FITHRAH dalam hadits Kullu Mauluudin Yuuladu alal Fithrah!! jelaskan
3. mengapa dalam proses pendidikan, penanaman atau internalisasi nilai itu merupakan sesuatu yang penting dilakukan ? jelaskan !!
4. bagaimana solusi mengenai tawuran dan naroba dalam tinjauan IPI..! jelaskan !!

untuk 2 tugas tersebut
Jawaban ditulis di kertas Folio bergaris.
jawaban analitis, bernas, berargumen dan sistematis..
kumpulkann hari ini juga, ahad 14 maret 2010.

Minggu, 28 Februari 2010

Kelas X Soal Latihan dan Uji Kompetensi Smt 2

Buat anak Kelas X, perhatikan file buat latihan di bawah ini
1. latihan BAB I semester 2, tentang Asmaul Husna.
Tugasnya, download tulisan ini dan kerjakan. nanti di kelas kita bahas.
Download di sini.
2. Latihan Bab II Semester 2 tentang Husnudzan dan Taubat. Download di sini.
3. Latihan Bab III Semester 3 tentang Riya, aniaya,dan Diskriminasi. Download di sini.
4. Latihan Uji Kompetensi Semester 2. Download di sini.

Sabtu, 20 Februari 2010

IPI_Guideline Semester IV kelas A dan B

ini Guideline untuk Mahasiswa STAI yang mengambil Akta IV, Semester IV kelas A dan B Reguler dan Kelas Semester VI Karyawan.
Download di sini.

Rabu, 17 Februari 2010

Kelas X I.. Soal Latihan dan Uji Kompetensi Semester 2

Buat anak Kelas XI Semester 2, perhatikan file buat latihan di bawah ini
1. Latihan BAB I semester 2, tentang . Download di sini.
2. Latihan Bab II Semester 2 tentang Adil, Ridla, Persatuan dan Kerukunan. Download di sini.
3. Latihan Bab III Semester 2 tentang Pergaulan Remaja dalam Islam.Download di sini.
4. Latihan Bab IV Semester 2, tentang Menghindari Perbuatan Israf, Tabzir, dan Fitnah. Download di sini.
5. Latihan Uji Kompetensi Semester 2. Download di sini.

Jumat, 12 Februari 2010

Kisi-kisi UAS Genap Kelas X dan XI

Kisi-kisi untuk UAS Genap kelas X, download di sini.
Kisi-kisi untuk UAS Genap kelas XI, download di sini

Selasa, 09 Februari 2010

Fenomena Aliran Sesat di Indonesia

Fenomena rasul atau nabi baru itu sebenarnya bukanlah barang baru. Alkisah, sejak zaman Muhammad telah ada yang mengaku nabi baru. Musailamah al-Kadzab adalah yang pertama terang-terangan mendeklarasikan sebagai nabi baru. Ia berkuasa di daerah Yamamah, kini salah satu distrik di Arab Saudi. Ia menikahi seorang wanita yang juga mengaku nabi.

Musailamah dikenal berani. Ia mengirim surat kepada Muhammad berisi ajakan untuk membagi kekuasaan bumi menjadi dua. Satu untuk Muhammad dan satunya untuk nabi baru: dia. Muhammad tak mengirim pasukan untuk menyerang Musailamah. Ia memilih mengungkapkan kedustaan Musailamah. Baru pada zaman khalifah Abu Bakar
pasukan dikirim untuk memerangi Musailamah.

Nabi yang lain muncul di Pakistan. Mirza Ghulam Ahmad mendirikan Ahmadiyah pada 1889 dan mengaku sebagai nabi. Ahmadiyah masuk ke Indonesia sejak 1924. Pada masa awal perkembangan Islam di Jawa, muncul ajaran Manunggaling Kawula Gusti, yang diperkenalkan Syekh Siti Jenar pada abad ke-13. Di sini Syekh Siti Jenar tak bicara tentang kenabian, tapi lebih tinggi lagi, yaitu tentang konsep wahdatul wujud, menyatunya Tuhan ke dalam diri.

Nabi made in Indonesia asli baru ramai dibicarakan pada awal Orde Baru. Ali Taetang Laikabu adalah ”nabi Makassar” yang mengawali masa ini. Namun ajaran Ali bersifat lokal dan sekarang sudah tak terdengar. Pada 1986, rasul lain muncul. Kali ini gemanya lebih luas, lantaran dilontarkan oleh Teguh Esha, penulis novel pop Ali Topan Anak Jalanan.

Teguh antara lain mendustakan Hadis, mengubah jumlah rakaat salat dari 17 menjadi 19, dan cukup membaca syahadat dengan ”Tidak ada sesembahan selain Allah”. Salat model Teguh memakai bahasa Indonesia dan jurus-jurus silat dengan tangan, kaki, dan terkadang pantat, bergoyang-goyang (Tempo, 6 Desember 1986).

Teguh kini terbaring lemah di Rumah Sakit Fatmawati karena diabetes. Ia tak mengira puluhan seniman, yang notabene bukan pengikut kerasulannya, justru yang datang menjenguknya dan memindahkan kamarnya dari kelas III ke kelas II. Ia sempat menjadi pasien layanan cuma-cuma Dompet Dhuafa. ”Saya selama ini soliter dan tak menduga kedatangan mereka,” ucapnya. Teguh kini enggan mengingat masa
lalu kenabiannya yang suram itu.

Setelah ”Ali Topan Rasul Jalanan”, sejumlah ajaran datang dan pergi.
Belakangan, peminat ajaran baru itu justru datang dari anak muda. Puluhan anak muda yang berumur kurang dari 20 tahun di Bandung, misalnya, menjadi pengikut Al-Quran Suci. Sembilan orang di antaranya kini raib dan polisi kelimpungan mencari. Dua mahasiswi yang hilang sempat mengirim surat kepada orang tua dan menyatakan diri baik-baik saja.

Tim Investigasi Aliran Sesat (TIAS) bentukan Forum Ulama Umat Indonesia menemukan catatan ajaran Al-Quran Suci. Di antaranya catatan mengenai doktrin ruhuiyah (aturan), mulqiyah(wilayah/tempat) , uluhiyah (umat atau manusia). Struktur kehidupan digambarkan dengan analogi sebatang pohon yang terdiri dari
akar, batang, dan buahnya. Menurut Koordinator TIAS Hedi Muhammad, struktur doktrin aliran yang diduga beroperasi di Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta ini mirip dengan KW IX, salah satu sempalan Negara Islam Indonesia (NII). Mereka menerapkan proses rekrutmen tertutup.

Proses rekrutmen tertutup dan misteri NII itu telah mencemaskan Ahmad Buchori Saleh. Pengusaha Jakarta Selatan ini kini lebih memilih mengurung anaknya, Fafa, untuk melepaskannya dari jeratan NII. Mahasiswa tahun pertama Universitas Bina Nusantara, Jakarta, itu ketahuan mengikuti NII setelah minggat dari rumah karena
menjual sepeda. Bukan hanya sepeda, uang tabungan Rp 20 juta juga ikut lenyap karena disetorkan ke NII.

Mantan Rektor Universitas Islam Negeri Jakarta Azyumardi Azra menyatakan, lakunya ajaran sesat di kalangan anak muda itu lantaran masyarakat kini mengalami kondisi yang serba tidak menentu. Anak-anak muda tersebut berusaha mencari seorang pemimpin yang dapat dipercaya dan dapat menerima krisis identitas mereka. ”Dalam sosiologi keagamaan ada yang disebut harapan eskatologis. Dalam harapan ini anak muda percaya bahwa pemimpin mereka adalah juru penyelamat, Imam Mahdi, atau apa pun yang akan menyelamatkan mereka,”
ujarnya.

Harapan itu terbit karena pemahaman agama mereka belum mempunyai dasar yang kuat. Akibatnya, kata Azyumardi, mereka mengalami misleading dalam pencarian. Faktor berikutnya yang turut berperan: adanya kecenderungan pembiaran umat oleh para pemuka agama sehingga dimanfaatkan penyebar aliran baru. Di sinilah kepiawaian menjual ajaran itu muncul. Mereka dengan intens mendatangi dan
menawarkan bimbingan.

Simak pengakuan Budi Tamtomo, pemimpin Al-Qiyadah Yogyakarta. Ia semula jauh dari agama dan menjalani mo limo—lima M (madon atau bermain perempuan, minum, main, madat, maling). Al-Qiyadah terus mendekatinya. Alhasil, dalam tiga bulan, ia pun takluk dan berhasil meninggalkan kebiasaan lamanya. Ia bahkan kini benar-benar jauh dari perempuan, bahkan rela berpisah dari istri yang tak mau mengikuti ajaran yang ia anut.

Aliran ini juga menggelar ritual mohon pengampunan. Kepada setiap pengikut ditawarkan bisa langsung berhadapan dengan rasul untuk pengakuan dosa. Bertemu rasul dan ada kepastian dosa diampuni ini telah membuat hati umatnya benar-benar plong.

Dengan sejumlah nilai jual itu—boleh tidak salat, puasa, zakat, haji, dan diampuni langsung oleh rasul—Al-Qiyadah meraup ribuan pendukung. Apakah dengan demikian mereka layak dihakimi? Jika dikaitkan dengan hukum di Indonesia tentang penodaan terhadap suatu agama, maka aliran ini akan terkena hukuman. Namun Rektor Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Komaruddin Hidayat, mengkritik MUI yang terlalu peka terhadap urusan akidah. Padahal, jelas keyakinan adalah masalah privat yang kebenarannya diyakini oleh pribadi yang bersangkutan. ”Sedangkan kalau ada sabotase rel kereta api, mereka diam saja,” tulisnya melalui pesan pendek.

Komaruddin pun menawarkan cara gampang menghadapi pelbagai aliran yang aneh-aneh itu. ”Diketawain saja, entar kan bubar sendiri,” ucapnya. Seseorang di Markas Polda Metro juga punya cara jitu mengetahui apakah Mushaddeq itu seorang rasul. ”Gampang, konfirmasikan saja kepada Lia Aminudin yang mengaku sebagai Jibril, apakah ia telah menurunkan wahyu kepada Mushaddeq,” ujarnya seraya tertawa.

Maqomat dalam Tasawuf:

1. Zuhud : (zahada) meninggalkan atau tidak menyukai, meninggalkan kehidupan dunia untuk beribadah. Atau menjauhkan dunia untuk beribadah.
2. Taubat: kembali..
a. menyesal,
b. tidak mengulangi2,
c. meminta maaf,
d. tidak mendekati hal2
3. al wara’: terjaga dari perilaku yang tidak baik
4. al-faqir: orang yang berhajat atau butuh atau disebut miskin.
5. al sabar: mengendalikan emosi terhadap hal-hal yang baik dan tidak baik, penting dan tidak penting.
a. Menghadapi cobaan, musibah
b. menjalankan ibadah
c. menjauhi larangan
d. mendapatkan nikmat.
6. Tawakal: menyerahkan segala urusan kepada Allah, setelah berusaha atau ikhtiar secara maksimal/sungguh-sungguh.
7. Ridla: rela, suka, senang

Tokoh-tokoh Filsafat Islam dan Tasawuf Klasik (Kelas XI)

A. Tokoh Filsafat Islam,
diantranya adalah :
1. Al Ghazali,
2. Al Farabi, dan
3. Ibn Sina

1. Al Ghazali :
Nama lengkapnya Abu Hamid Muhammad Al Ghazali, lahir di Thus, Persi, 1059. karya-karyanya diantaranya adalah Maqasid al Falasifa (Maksud Filsafat) dan Tahasut Al Falasifa (kerancuan filsafat) karya ini menyerang secara sarkasme terhadap filosof. Latar belakangnya adalah kecenderungan para filsafat menjadi pemikir bebas yang cenderung menolak paham Islam dan mengabaikan dasar ritual ibadat yang menurut mereka tidak pantas bagi pencapaian intelektual. Tahun 1095 Al Ghazali mengalami krisis pribadi, kemudian keluar dari jabatan guru besar sebagian menyebut beliau adalah Rektor Universitas dan meninggalkan Baghdad, kemudian menjalani hidup Sufi dan merantau ke Damaskus, Kairo, Mekah dan Madinah. Setelah berhasil mengatasi krisis, mulai menulis karya Sufistik -Ihya Ulum Al Din (menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama), ini adalah kitab moral terbesar dan karya Master Piece-nya. Al Ghazali walaupun Sufi dari literatur tidak tercatat bahwa beliau merupakan anggota salah satu tarekat. Ada tharekat Al Ghazaliyah.. didirikan oleh pengikutnya bukan didirikan oleh Al Ghazali sendiri secara langsung. Al Ghazali dianggap para sarjana latin seperti AL Farabi dan Ibnu Sina sebagai filosof peri-patetik dan Neo Platonis.

2. Al Farabi
Al Farabi adalah filosof terbesar muslim Neo Platonis pertama yang besar dan dijuluki guru kedua (al Muallim Al Tsani) wafat. 950 M. Guru pertAmanya adalah Aristoteles (Al Muallim Al Awwal). Menurut Ibna Sina, bahwa Al Farabilah yang membantu Ibnu Sina memahami ajaran metafisika Aristoteles. Al Farabi lahir di Desa Wasij wilayah Farab - Persia, tahun 870M. Al Farabi juga disebut-sebut sebagai musikus handal. Kitabmusik karyanya Buku Besar Tentang Musik (Kitab Al Musiq Kabir).


3. Ibn Sina
Ibn Sina (980-1037), Ibn Sina adalah filosof dan ahli kedokteran. Sepeti filosof lain pada jamannya ia percaya bahwa manusia punya tubuh dan jiwa. Ibn Sina membagi tiga bagian jiwa manusia : Jiwa alami (nabati), jiwa hewani (hayawani) dan jiwa rasional, Tiap bagiannya mempunyai tujuannya (entelechy) masing-masing dan mengatur daya-daya yang melakukan khusus. Buku-buku karangan Ibn Sina kebanyakan tentang ilmu kedokteran diantaranya yang populer : Al Qanun fi al Tibb (buku kedokteran ditulis 14 jilid, ditulis saat usia 16 tahun).


B. Tokoh-tokoh Ilmu Tasawuf :
Contohnya, diantaranya adalah :

1. Ibn Athaillah as Sakandary
2. Al Muhasibi
3. Syeikh Abdul Qadir Al Jilani
4. Al Hallaj

1. Ibn Athaillah as Sakandary
Nama lengkapnya Ahmad ibn Muhammad Ibn Athaillah as Sakandary (w. 1350M), dikenal seorang Sufi sekaligus muhadits yang menjadi faqih dalam madzhab Maliki serta tokoh ketiga dalam tarikat al Syadzili. Penguasaannya akan hadits dan fiqih membuat ajaran-ajaran tasawufnya memiliki landasan nas dan akar syariat yang kuat. Karya-karyanya amat menyentuh dan diminati semua kalangan, diantaranya Al Hikam, kitab ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran spiritual di kalangan murid-murid tasawuf. Kitab lainnya, Miftah Falah Wa Wishbah Al Arwah (Kunci Kemenangan dan Cahaya Spiritual), isinya mengenai dzikir, Kitab al Tanwir Fi Ishqat al Tadhbir (Cahaya Pencerahan dan Petunjuk Diri Sendiri), yang disebut terakhir berisi tentang metode madzhab Syadzili dalam menerapkan nilai Sufi, dan ada lagi kitab tentang guru-guru pertama tarekat Syadziliyah - Kitab Lathaif Fi Manaqib Abil Abbas al Mursi wa Syaikhibi Abil Hasan.


2. Al Muhasibi
Nama lengkapnya Abu Abdullah Haris Ibn Asad (w. 857). Lahir di Basrah. Nama "Al Muhasibi" mengandung pengertian "Orang yang telah menuangkan karya mengenai kesadarannya". Pada mulanya ia tokoh muktazilah dan membela ajaran rasionalisme muktazilah. Namun belakangan dia meninggalkannya dan beralih kepada dunia sufisme dimana dia memadukan antara filsafat dan teologi. Sebagai guru Al Junaed, Al Muhasibi adalah tokoh intelektual yang merupakan moyang dari Al Syadzili. Al Muhasibi menulis sebuah karya "Ri'ayah Li Huquq Allah", sebuah karya mengenai praktek kehidupan spiritual.

3. Abdul Qadir Al Jilani
Abdul Qadir Al Jilani (1077-1166) adalah seorang Sufi yang sangat tekenal dalam agama Islam. Ia adalah pendiri tharikat Qadiriyyah, lahir di Desa Jilan, Persia, tetapi meninggal di Baghdad Irak.

Abdul Qadir mulai menggunakan dakwah Islam setelah berusia 50 tahun. Dia mendirikan sebuah tharikat dengan namanya sendiri. Syeikh Abdul Qadir disebut-sebut sebagai Quthb (poros spiritual) pada zamannya, dan bahkan disebut sebagai Ghauts Al Azham (pemberi pertolongan terbesar), sebutan tersebut tidak bisa diragukan karena janjinya untuk memperkenalkan prinsip-prinsip spiritual yang penuh kegaiban. Buku karangannya yang paling populer adalah Futuh Al Ghayb (menyingkap kegaiban).

Melalui Abdul Qadir tumbuh gerakan sufi melalui bimbingan guru tharikat (mursyid). Jadi Qadiriyah adalah tharikat yang paling pertama berdiri.

4. Al Hallaj
Nama lengkapnya Husayn Ibn Mansyur Al Hallaj (857-932), seorang Sufi Persia dilahirkan di Thus yang dituduh Musyrik oleh khalifah dan oleh para pakar Abbasiyah di Baghdad oleh karenanya dia dihukum mati.

Al Hallaj pertama kali menjadi murid Tharikat Syeikh Sahl di Al Tutsari, kemudian berganti guru pada Syeikh Al Makki, kemudian mencoba bergabung menjadi murid Al Junaed Al Baghdadi, tetapi ditolak.

Al Hallaj terkenal karena ucapan ekstasisnya "Ana Al Haqq" artinya Akulah Yang Maha Mutlak, Akulah Yang Maha Nyata,bisa juga berarti "Akulah Tuhan", mengomentari masalah ini Al Junaid menjelaskan "melalui yang Haq engkau terwujud", ungkapan tersebut mengandung makna sebagai penghapusan antara manusia dengan Tuhan. Menurut Junaid " Al Abd yahqa al Abd al Rabb Yahqa al Rabb" artinya pada ujung perjalanan "manusia tetap sebagai manusia dan Tuhan tetap menjadi Tuhan".

Pada jamannya Al Hallaj dianggap musrik, akan tetapi setelah kematiannya justru ada gerakan penghapusan bahkan Al Hallaj disebut sebagai martir atau syahid. Sampai sekarang Al Hallaj tetap menjadi teka-teki atau misteri karena masih pro dan kontra.

Rabu, 27 Januari 2010

SIHIR, PARANORMAL DAN PRAKTEK PERDUKUNAN DALAM ISLAM

Fiqih Quran & Hadist

Indonesia adalah tempat yang subur untuk perdukunan. Negara ini seolah terbelenggu dengan perdukunan. Jual tanah saja harus pergi ke dukun, mau usahanya lancar, mau jabatannya bertahan, mau punya wibawa dan ditakuti bawahan harus pergi ke dukun. Walaupun mungkin sebutan dukun sekarang kalah populer dengan paranormal atau pensehat spiritual, ditambah lagi oleh mitos-mitos yang berkembang di nusantara ini, seperti orang hamil harus membawa gunting, angka 13 adalah angka sial, diperparah lagi oleh tayangan mistik dan klenik yang berkembang pesat di dunia pertelevisian kita, dan ironinya mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Dari data yang ada, sekitar 149 tayangan misteri di TV kita. Di kantor terkumpul jimat dari harga yang terendah Rp 100 dan termahal Rp 1 milyar.

Dunia sihir dan perdukunan erat kaitannya dengan dunia jin dan setan, karenanya pada kesempatan ini perlu kiranya kita menyimak pandangan Islam tentang dunia jin.

Prinsip-prinsip Islam Mengenai Jin dan Setan

1. Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah sumber kita dalam mengenal masalah ghaib. Setiap informasi tentang yang ghaib selain dari keduanya harus kita tolak, kecuali yang selaras dengan ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Allah Swt berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. 49:1)

2. Allah menciptakan jin dan manusia untuk satu tujuan yakni mengabdi kepada Allah Swt.

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. 51:56)

3. Jin diciptakan dari percikan api neraka sebelum manusia diciptakan.

“Dia menciptakan jin dari nyala api.” (QS. 55:15)

4. Iblis adalah keturunan jin yang membangkang dari perintah Allah, Dia bukan golongan malaikat.

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat:"Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim. (QS. 18:50)

5. Syetan adalah sebutan bagi pembangkang dari golongan jin dan manusia, sebagai musuh dari setiap orang beriman.

Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkan mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS. 6:112)

6. Jin adalah ummat seperti manusia, ada yang baik dan ada yang jahat, ada yang mukmin dan ada yang kafir, agama mereka berbeda-beda, tetapi mereka harus tetap mengikuti syariat.

Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (QS. 72:11)

7. Jin bisa melihat manusia, sedangkan manusia tidak bisa melihat jin.

Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (QS. 7:27)

8. Jin tidak dapat menampakkan diri kepada manusia, tetapi jika yang muncul sejenis sesuatu yang menakutkan seperti kuntilanak, genderuwo, dsb maka itu adalah setan yang ingin menakut-nakuti manusia tapi bukan asli jin.

(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (QS. 72:27)

9. Setiap manusia diikuti oleh dua qarin dari jin dan dari malaikat. Qarin dari malaikat selalu membisikkan kebaikan, sebaliknya qarin dari jin selalu membisikkan kejelakan dan kejahatan. Sedangkan qarin dari jin yang mendampingi Rasulullah Saw telah masuk Islam.

Tidaklah salah seorang dari kalian, kecuali telah didampingi oleh qarinnya dari golongan jin dan malaikat. Para sahabat bertanya, “Dan engkau juga ya Rasulullah/” Rasulullah menjawab, “Demikian juga dengan saya. Tetapi Allah telah membantu saya atasnya. Maka dia masuk Islam. Dan ia tidak memerintahkan saya kecuali dalam kebaikan” (HR. Muslim)

10. Memohon perlindungan kepada jin adalah haram, seperti minta perlindungan terhadap dirinya, kesehatannya, keselamatannya, hartanya, rumahnya, kantornya, kebunnya, kenadaraannya, jabatannya, usahanya, agamanya, dsb.

Dan bahwasannya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (QS. 72:6)

11. Jin bisa merasuk ke dalam jasad manusia dan mengalir dalam tubuh manusia melalui aliran darah. Sebagaimana Sabda Rasulullah Saw:

“Sesungguhnya syaitan itu mengalir dari tubuh manusia melalui jalan darah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

12. Syetan atau jin pembangkang tidak akan mampu menguasai orang yang beriman dan selalu bertawal kepada Allah.

Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. (QS. 16:99)

13. Orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan syirik, mereka mendapat jaminan keamanan dan jaminan petunjuk dari Allah.

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. 6:82)

14. Gangguan jin terhadap manusia dengan merasuk ke dalam jasadnya adalah tindakan zhalim. Terapinya adalah dengan cara membersihkan keimanannya, meluruskan ibadahnya dengan memperbanyak dzikir.

15. Terapi secara syar’i adalah bagian dari jihad fi sabilillah melawan syaitan maka kita haruslah tetap istiqamah di atas jalan yang haq.

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. (QS. 35:6)

Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. (QS. 4:76)

Demikianlah makalah yang sederhana ini, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi kita semua dalam rangka menegakkan amar ma’ruf nahyi munkar dan menjaga kemurnian aqidah kita.

Sabtu, 16 Januari 2010

12. Materi Tambahan tentang TASAWUF

DISIPLIN KEILMUAN ISLAM TRADISIONAL: TASAWUF
(Letak dan Peran Mistisisme dalam Penghayatan Keagamaan Islam)
oleh Prof.Dr. Nurcholish Madjid, MA (Alm.)

Dalam sebuah hadits, Rasulullah s.a.w. disebutkan sebagai
bersabda bahwa masa kenabian (nubuwwah) dan rahmat akan
disusul oleh masa kekhalifahan kenabian (Khilafat nubuwwah)
dan rahmat, sesudah itu masa kerajaan (mulk) dan rahmat,
kemudian masa kerajaan (saja).1 Ibn Taymiyyah menjelaskan
bahwa masa "kenabian dan rahmat" itu ialah, tentu saja, masa
Nabi sendiri. Sedangkan masa "kekhalifahan kenabian dan
rahmat" berlangsung selama tiga puluh tahun sesudah wafat
Nabi s.a.w., yaitu sejak permulaan kekhalifahan Abu Bakr,
disusul Umar ibn al-Khathtab, kemudian Utsman ibn 'Affan,
dan akhirnya 'Ali ibn Abi Thalib. Mereka adalah para
pengganti (khalifah) Nabi yang kelak dikenal sebagai para
khalifah yang berpetunjuk (al-khulafa al-rasyidun).
Sedangkan masa para khalifah yang empat itu adalah masa
"kerajaan dan rahmat."

Dari masa "kerajaan dan rahmat" itu, menurut Ibn Taymiyyah,
yang terbaik ialah masa "Raja" Mu'awiyah ibn Abi Sufyan di
Damaskus. Ibn Taymiyyah mengatakan bahwa di antara raja-raja
tidak ada yang menjalankan kekuasaan sebaik Mu'awiyah.
Dialah sebaik-baik raja Islam, dan tindakannya lebih baik
daripada tindakan para raja mana pun sesudahnya.2

Pandangan Ibn Taymiyyah itu khas paham Sunni, terutama dari
kalangan mazhab Hanbali. Malah, sesungguhnya, apa pun yang
terjadi pada Mu'awiyah akan dianggap Ibn Taymiyyah sebagai
tidak bisa dipersalahkan begitu saja, karena dia adalah
seorang Sahabat Nabi. Lebih jauh, Ibn Taymiyyah masih
mempunyai alasan untuk memuji anak Mu'awiyah, yaitu "Raja"
Yazid (yang oleh kaum Syi'ah dituding sebagai paling
bertanggungjawab atas pembunuhan amat keji terhadap
al-Husayn, cucunda Nabi), karena, kata Ibn Taymiyyah, Yazid
adalah komandan tentara Islam yang pertama memerangi dan
mencoba merebut Konstantinopel, sementara sebuah hadits
menyebutkan adanya sabda Nabi: "Tentara pertama yang
menyerbu Konstantinopel diampuni (oleh Allah akan segala
dosanya)."3

Tetapi pandangan Ibn Taymiyyah itu berbeda dengan yang ada
pada banyak kelompok Islam yang lain, termasuk dari kalangan
kaum Sunni sendiri. Mereka ini berpendapat bahwa Mu'awiyah
tanpa mengabaikan jasa-jasa yang telah diperbuatnya- adalah
orang yang pertama bertanggung-jawab merubah sistem
kekhalifahan yang terbuka (pengangkatan pemimpin tertinggi
Islam me]alui pemilihan) menjadi sistem kekhalifahan yang
tertutup (pengangkatan pemimpin melalui penunjukan atau
wasiat berdasarkan pertalian darah). Ini memang bisa disebut
sistem kerajaan seperti dimaksudkan dalam hadits, tetapi
Mu'awiyah dan para penggantinya, begitu pula para penguasa
'Abbasiyah, menyebut diri mereka masing-masing Khalifah
(dari Nabi), bukan raja. Namun tetap ada suatu sistem yang
adil telah diganti dengan sistem yang kurang adil, jika
bukannya yang zalim.

Segi keadilan sistem kekhalifahan yang pertama tidak hanya
ada dalam mekanisme penggantiannya melalui pemilihan, tetapi
lebih-lebih lagi mereka itu dalam menjalankan kekuasaan dan
pemerintahan. Penyebutan para pengganti Nabi yang pertama
itu sebagai "berpetunjuk" (al-rasyidun) adalah terutama
berkenaan dengan kualitas pemerintahan mereka itu.4

Dalam pandangan banyak orang Muslim, pemerintahan masa
kekhalifahan yang pertama adalah suatu bentuk kesalehan dan
rasa keagamaan yang mendalam, sedangkan para penguasa Bani
Umayyah hanya tertarik kepada kekuasaan itu sendiri saja.
Kalaupun tidak begitu tepat untuk masa Mu'awiyah (dan 'Umar
ibn 'Abd al'Aziz) -sebagaimana argumen untuk Mu'awiyah itu
telah dikutip dari Ibn Taymiyyah di atas-penilaian serupa
itu jelas dianggap berlaku untuk keseluruhan rezim Bani
Umayyah, khususnya sejak kekuasaan Marwan ibn al-Hakam
(60-62 H/644-655 M). Apalagi Marwan ini pernah menjabat
sebagai pembantu utama Khalifah Utsman ibn 'Affan (22-35
H/644-656 M), dan diduga keras berada dibalik beberapa
kebijakan 'Utsman yang mengundang fitnah besar dalam sejarah
Islam itu. Karenanya, sejak saat itu tumbuh oposisi
keagamaan kepada rezim Damaskus, tidak saja oleh musuh
tradisional kaum Umayyah yang terdiri dari golongan Syi'ah
dan Khawarij, tetapi juga oleh golongan Sunnah, yang kaum
Umayyah ikut mendukung dan melindungi pertumbuhan awalnya.

Wujud oposisi keagamaan terhadap rezim Bani Umayyah itu yang
paling terkenal ialah yang dilakukan oleh seorang tokoh yang
amat saleh, yaitu Hasan dari Basrah (Hasan al-Bashri, wafat
728 M). Pada masa kekuasaan Abd al-Malik ibn Marwan
(memerintah 685-705 M), Hasan pernah menulis surat kepada
Khalifah, menuntut agar rakyat diberi kebebasan untuk
melakukan apa yang mereka anggap baik, sehingga dengan
begitu ada tempat bagi tanggung-jawab moral. Suratnya itu
bernada menggugat praktek-praktek zalim penguasa Umawi.
Namun Hasan dibiarkan bebas oleh pemerintah, disebabkan
wibawa kepribadiannya yang saleh dan pengaruhnya yang amat
besar kepada masyarakat luas.

TASAWUF SEBAGAI GERAKAN OPOSISI

Tidak dapat dibantah bahwa dari sekian banyak para nabi dan
rasul, Nabi Muhammad s.a.w. adalah yang paling sukses dalam
melaksanakan tugas. Ketika beliau wafat, boleh dikatakan
seluruh Jazirah Arabia telah menyatakan tunduk kepada
Madinah. Dan tidak lama setelah itu, di bawah pimpinan para
khalifah, daerah kekuasaan politik Islam dengan amat cepat
meluas sehingga meliputi hampir seluruh bagian dunia yang
saat itu merupakan pusat peradaban manusia, khususnya
kawasan inti yang terbentang dari Sungai Nil di barat sampai
Sungai Amudarya (Oxus) di timur.

Sukses luar biasa di bidang militer dan politik itu membawa
berbagai akibat yang sangat luas. Salah satunya ialah bahwa
sejak dari semula terdapat perhatian yang amat besar pada
kaum Muslim, khususnya para penguasa, pada bidang-bidang
yang menyangkut masalah pengaturan masyarakat. Maka tidaklah
mengherankan bahwa dari berbagai segi agama Islam, bagian
yang paling awal memperoleh banyak penggarapan yang serius,
termasuk penyusunannya menjadi sistem yang integral, ialah
yang berkenaan dengan hukum. Sedemikian rupa kuatnya posisi
segi hukum dari ajaran agama itu, sehingga pemahaman hukum
agama menjadi identik dengan pemahaman keseluruhan agama itu
sendiri, yaitu "fiqh" (yang makna asalnya ialah
"pemahaman"), dan jalan hidup berhukum menjadi identik
dengan ke seluruhan jalan hidup yang benar, yaitu "syari'ah"
(yang makna asalnya ialah "jalan"). Kata-kata ''syari'ah''
itu sebenarnya kurang lebih sama maknanya dengan katakata
"sabil," "shirath," "minhaj," "mansak" ("manasik"), "maslak"
("suluk") dan "thariqah" yang juga digunakan dalam al-Quran.

Sudah tentu hal tersebut tidak seluruhnya salah. Dalam suatu
masyarakat yang sering terancam oleh kekacauan (Arab:
fawdla, yakni, chaos) karena fitnah-fitnah (dimulai dengan
pembunuhan 'Utsman), dan jika masyarakat itu meliputi daerah
kekuasaan yang sedemikian luas dan heterogennya, kepastian
hukum dan peraturan, serta ketertiban dan kemanan, adalah
nilai-nilai yang jelas amat berharga. Maka kesalehan pun
banyak dinyatakan dalam ketaatan kepada ketentuan hukum, dan
perlawanan kepada penguasa, khususnya perlawanan yang
bersifat keagamaan (pious opposition), juga selalu
menyertakan tuntutan agar hukum ditegakkan.

Tetapi kesalehan yang bertumpu kepada kesadaran hukum
(betapapun ia tidak bisa diabaikan sama sekali karena
mempunyai prioritas yang amat tinggi) akan banyak berurusan
dengan tingkah laku lahiriah manusia dan hanya secara
parsial saja berurusan dengan hal-hai batiniah. Dengan
kata-kata lain, orientasi fiqh dan syari'ah lebih berat
mengarah kepada eksoterisisme, dengan kemungkinan
mengabaikan esoterisme yang lebih mendalam.

Maka demikian pula gerakan oposisi terhadap praktek-praktek
regimenter pemerintahan kaum Umawi di Damaskus. Sebagian
bentuk oposisi itu terjadi karena dorongan politik semata,
seperti gerakan oposisi orang-orang Arab Irak, karena para
penguasa Damaskus lebih mendahulukan orang-orang Arab Syria.
Tetapi sebagian lagi, justru yang lebih umum, oposisi itu
timbul karena pandangan bahwa kaum Umawi kurang "relijius."
Tokoh Hasan dari Basrah yang telah disebutkan di atas
mewakili kelompok gerakan oposisi jenis ini. Ketokohan Hasan
cukup hebat, sehingga kelompok-kelompok penentang rezim
Umayyah banyak yang mengambil ilham dan semangatnya dari
Hasan, yang dianggap pendiri Mu'tazilah (Washil ibn 'Atha,
yang dianggap pendiri Mu'tazilah, asalnya adalah murid
Hasan), begitu pula para 'ulama dengan orientasi Sunni, dan
orang-orang Muslim dengan kecenderungan hidup zuhud
(asketik). Mereka yang tersebut terakhir inilah, sejak
munculnya di Basrah, yang disebut kaum Sufi (Shufi), konon
karena pakaian mereka yang terdiri dari bahan wol (Arab:
shuf) yang kasar sebagai lambang kezuhudan mereka. Dari
kata-kata shuf itu pula terbentuk kata-kata tashawwuf
(tasawuf), yaitu, kurang lebih, ajaran kaum Sufi.

Dalam perkembangannya lebih lanjut, Tasawuf tidak lagi
bersifat terutama sebagai gerakan oposisi politik. Meskipun
semangat melawan atau mengimbangi susunan mapan da]am
masyarakat selalu merupakan ciri yang segera dapat dikenali
dari tingkah laku kaum Sufi, tetapi itu terjadi pada
dasarnya karena dinamika perkembangan gagasan kesufian
sendiri, yaitu setelah secara sadar sepenuhnya berkembang
menjadi mistisisme. Tingkat perkembangan ini dicapai sebagai
hasil pematangan dan pemuncakan rasa kesalehan pribadi,
yaitu perkembangan ketika perhatian paling utama diberikan
kepada kesadaran yang bersifat masalah historis dan politis
umat hanya secara minimal saja.

TARIK-MENARIK ANTARA SYARI'AH DAN THARIQAH

Perpisahan antara kedua orientasi keagamaan yang lahiri dan
batini itu kemudian mewujudkan diri dalam divergensi
sistem-sistem penalaran masing-masing pihak pendukungnya.
Maka dalam kedua-duanya kemudian tumbuh cabang ilmu
Keislaman yang berbeda satu dari yang lain, bahkan dalam
beberapa hal tidak jarang bertentangan. Seolah-olah hendak
berebut sumber legitimasi dari al-Qur'an, maka sebagaimana
orientasi keagamaan eksoteris yang bertumpu kepada
masalah-masalah kehukuman itu mengklaim sebagai paham
keagamaan (fiqh) dan jalan kebenaran (syari'ah) par
excellence, orientasi keagamaan esoteris yang bertumpu
kepada masalah pengalaman dan kesadaran ruhani pribadi itu
juga mengklaim diri sebagai pengetahuan keagamaan (ma'rifah)
dan jalan menuju kebahagiaan (thariqah) par excellence.


Akibatnya, polemik dan kontroversi antara keduanya pun tidak
selamanya bisa dihindari. Ibn Taymiyyah, misalnya,
melukiskan pertentangan antara orientasi eksoteris dari kaum
fiqh dengan orientasi esoteris dari kaum sufi sebagai serupa
dengan pertentangan antara kaum Yahudi dan kaum Kristen.
Dengan terlebih dahulu mengutip firman Allah yang artinya,
"Kaum Yahudi berkata, 'Orang-orang Kristen itu tidak ada
apa-apanya,' dan kaum Kristen berkata, 'Orang-orang Yahudi
itu tidak ada apa-apanya'"5 Ibn Taymiyyah mengatakan:

"Anda dapatkan bahwa banyak dari kaum Fiqh, jika
melihat kaum Sufi dan orang-orang yang beribadat
(melulu), akan memandang mereka ini tidak ada
apa-apanya, dan tidak mereka perhitungkan kecuali
sebagai orang-orang bodoh dan sesat, sedangkan dalam
tarekat mereka itu tidak berpegang kepada ilmu serta
kebenaran sedikit pun. Dan Anda juga dapatkan banyak
dari kaum Sufi serta orang-orang yang menempuh hidup
sebagai faqir tidak menganggap apa-apa kepada Syari'ah
dan ilmu (hukum); bahkan mereka menganggap bahwa orang
yang berpegang kepada Syari'ah dan ilmu (hukum) itu
terputus dari Allah, dan bahwa para penganutnya tidak
memiliki apa-apa yang bermanfaat di sisi Allah."6

Ibn Taymiyyah tidak bermaksud menyalahkan salah satu dari
keduanya, juga tidak hendak merendahkan sufi, sekalipun ia,
sebagai seorang penganut mazhab Hanbali, sangat berat
berpegang kepada segi-segi eksoteris Islam seperti diwakili
dalam Syari'ah. Karena itu, Ibn Taymiyyah mengatakan,

"Yang benar ialah bahwa apa pun yang berdasarkan Kitab
dan Sunnah pada kedua belah pihak itu adalah benar. Dan
apa pun yang bertentangan dengan Kitab Sunnah pada
kedua belah pihak adalah batil."7

Tetapi terhadap pernyataan Ibn Taymiyyah ini, penyunting
kitab Iqtidla memberi catatan demikian:

"Ini dengan asumsi bahwa ajaran kesufian itu ada
kebenaran. Jika tidak, maka sebenarnya ajaran kesufian
itu pada dasarnya adalah ciptaan sesudah generasi
utama, yang dalam masa generasi itu hidup sebaik-baik
umat dan para imam kebenaran pada umat itu.
Sesungguhnya Allah, dengan Kitab-Nya dan petunjuk
Nabi-Nya s.a.w. telah membuat kaum beriman tidak
memerlukan apa yang ada dalam ajaran kesufian, yang
dianggap orang mampu melembutkan hati dan
membersihkannya."8

Dari kutipan-kutipan itu dapat didasarkan betapa
persimpangan jalan antara "kaum kebatinann (ahl al-bawathin)
dan "kaum kezahiran" (ahl al-dhawahir) dapat meningkat
kepada batas-batas yang cukup gawat. Tetapi benarkah memang
antara keduanya tidak terdapat titik pertemuan?

TASAWUF SEBAGAI OLAH RUHANI

Ketika Nabi muhammad s.a.w. disebut sebagai seorang Rasul
yang paling berhasil dalam mewujudkan misi sucinya, bukti
untuk mendukung penilaian itu ialah hal-hal yang bersifat
sosial-politis, khususnya yang dalam bentuk keberhasilan
ekspansi-ekspansi militer. Dan Nabi Muhammad s.a.w. sama
dengan beberapa Nabi yang lain seperti Musa dan Dawud a.s.
adalah seorang "Nabi Bersenjata" (Armed Prophet),
sebagaimana dikatakan oleh sarjana sosiologi terkenal, Max
Weber. Karena kenyataan itu, ada sementara ahli yang hendak
mereduksikan misi Nabi Muhammad s.a.w. sebagai tidak lebih
daripada suatu gerakan reformasi sosial, dengan
program-program seperti pengangkatan martabat kaum lemah
(khususnya kaum wanita dan budak), penegakan kekuasaan
hukum, usaha mewujudkan keadilan sosial, tekanan kepada
persamaan umat manusia (egalitarisme), dan lain-lain. Dalam
pandangan serupa itu, Nabi Muhammad s.a.w. tidak bisa
disamakan dengan Nabi 'Isa al-Masih, karena ajaran Nabi
Muhammad tidak banyak mengandung kedalaman keruhanian
pribadi. Tetapi Nabi Muhammad s.a.w. lebih mirip dengan Nabi
Musa a.s. dan para rasul dari kalangan anak turun Nabi
Ya'qub (Isra'il), yang mengajarkan tentang betapa pentingnya
berpegang kepada hukum-hukum Taurat (Talmudic Law).

Bahwa Nabi Muhammad s.a.w membawa reformasi sosial yang
monumental kiranya sudah jelas. Al-Qur an sendiri mengaitkan
keimanan serta penerimaan seruan Nabi dengan usaha reformasi
dunia (ishlah al-ardl). Tetapi di berbagai tempat dalam
al-Qur an juga disebutkan bahwa tugas reformasi dunia itu
tidak hanya dipunyai oleh Nabi Muhammad, melainkan juga oleh
para nabi yang lain.9 Dan Nabi Muhammad memang telah
melaksanakannya dengan sukses luar biasa. Salah satu
pengakuan yang jujur dari pihak luar Islam atas sukses Nabi
dalam membawa reformasi dunia ini ialah yang diberikan oleh
Michael H. Hart. Dalam bukunya yang memuat urutan peringkat
seratus orang yang paling berpengaruh dalam sejarah umat
manusia, Hart menempatkan Nabi Muhammad sebagai manusia
nomor satu yang paling berpengaruh. Ia menegaskan:

"Jatuhnya pilihan saya kepada Nabi Muhammad dalam
urutan pertama daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh di
dunia mungkin mengejutkan sementara pembaca dan mungkin
jadi tanda tanya sebagian yang lain. Tapi saya
berpegang kepada keyakinan saya, dialah Nabi Muhammad
satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih
sukses-sukses luar biasa ditilik dari ukuran agama
maupun ruang lingkup duniawi."10

Namun disamping itu al-Qur'an juga banyak menegaskan tentang
pentingnya orientasi keruhanian yang bersifat ke dalam dan
mengarah kepada pribadi. Justru sudah menjadi kesadaran para
sarjana Islam sejak dari masa-masa awal bahwa Islam adalah
agama pertengahan (wasath) antara, di satu pihak, agama
Yahudi yang legalistik dan banyak menekankan orientasi
kemasyarakatan dan, di pihak lain, agama Kristen yang
spiritualistik dan sangat memperhatikan kedalaman olah serta
pengalaman rohani serta membuat agama itu lembut. Seperti
dikatakan Ibn Taymiyyah, "Syari'ah Taurat didominasi oleh
ketegaran, dan Syari'ah Injil didominasi oleh kelembutan;
sedangkan Syari'ah al-Qur an menengahi dan meliputi keduanya
itu."11

Maka sebagai bentuk pertengahan dan sekaligus antara kedua
agama pendahuluannya itu, Islam mengandung ajaran-ajaran
hukum dengan orientasi kepada masalah-masalah tingkah laku
manusia secara lahiriah seperti pada agama Yahudi, tapi juga
mengandung ajaran-ajaran keruhanian yang mendalam seperti
pada agama Kristen. Bahkan sesungguhnya antara keduanya itu
tidak bisa dipisahkan, meskipun bisa dibedakan. Sebab ketika
orang Muslim dituntut untuk tunduk kepada suatu hukum
tingkah laku lahiriah, ia diharapkan, malah diharuskan,
menerimanya dengan ketulusan yang terbit dari lubuk hatinya.
Ia harus merasakan ketentuan hukum itu sebagai sesuatu yang
berakar dalam komitmen spiritualnya. Kenyataan ini tercermin
dalam susunan kitab-kitab fiqh, yang selalu dimulai dengan
bab pensucian (thaharah) lahir, sebagai awal pensucian
batin.

Walaupun begitu, tetap ada kemungkinan orang mengenali mana
yang lebih lahiriah, dan mana pula yang batiniah.
Sebenarnya, sudah sejak zaman Rasulullah s.a.w. sendiri,
terdapat kelompok para sahabat Nabi yang lebih tertarik
kepada hal-hal yang bersifat lebih batiniah itu.
Disebut-sebut, misalnya, kelompok ahl al-shuffah, yaitu
sejumlah sahabat yang memilih hidup sebagai faqir, dan
sangat setia kepada masjid. Tidak heran bahwa kelompok ini,
dalam literatur kesufian, sering diacu sebagai teladan
kehidupan saleh dikalangan para sahabat.

Al-Qur'an sendiri memuat berbagai firman yang merujuk kepada
pengalaman spritual Nabi. Misalnya, lukisan tentang dua kali
pengalaman Nabi bertemu dan berhadapan dengan Malaikat
Jibril dan Allah. Yang pertama ialah pengalaman beliau
ketika menerima wahyu pertama di gua Hira, di atas Bukit
Cahaya (Jabal Nur). Dan yang kedua ialah pengalaman beliau
dengan perjalanan malam (isra ) dan naik ke langit (mi'raj)
yang terkenal itu. Kedua pengalaman Nabi itu dilukiskan
dalam Kitab Suci demikian:

Demi bintang ketika sedang tenggelam. Sahabatmu sekalian itu
tidaklah sesat ataupun menyimpang. Dan ia tidaklah berucap
karena menurut keinginan. Itu tidak lain adalah ajaran yang
diwahyukan. Diajarkan kepadanya oleh Jibril yang kuat
perkasa. Yang bijaksana, dan yang telah menampakkan diri
secara sempurna. Yaitu ketika ia berada di puncak cakrawala.
Kemudian ia pun mendekati, dan menghampiri. Hingga sejarak
kedua ujung busur panah, atau lebih dekat lagi. Lalu Tuhan
wahyukan kepada hamba-Nya wahyu yang dikehendaki. Tidaklah
jiwa (Nabi) mendustakan yang dilihatnya sendiri. Apakah kamu
semua akan membantahnya tentang yang ia saksikan? Padahal
sungguh ia telah menyaksikan pada lain kesempatan. Yaitu
didekat Pohon Lotus, di alam penghabisan Di sebelahnya ada
Surga tempat kediaman. Ketika Pohon Lotus itu diliputi
cahaya tak terlukiskan. Penglihatan Nabi tidak bergoyah, dan
tidak pula salah arah. Sungguh ia telah menyaksikan
tanda-tanda Tuhannya yang Agung tak terkira.12

Bagi kaum Sufi, pengalaman Nabi dalam Isra-Mi'raj itu
adalah sebuah contoh puncak pengalaman ruhani. Justru ia
adalah pengalaman ruhani yang tertinggi, yang bisa dipunyai
oleh seorang Nabi. Namun kaum Sufi berusaha untuk meniru dan
mengulanginya bagi diri mereka sendiri, dalam dimensi, skala
dan format yang sepadan dengan kemampuan mereka. Sebab inti
pengalaman itu ialah penghayatan yang pekat akan situasi
diri yang sedang berada di hadapan Tuhan, dan bagaimana ia
"bertemu" dengan Dzat Yang Maha Tinggi itu. "Pertemuan"
dengan Tuhan adalah dengan sendirinya juga merupakan puncak
kebahagiaan, yang dilukiskan dalam sebuah hadits sebagai
"sesuatu yang tak pernah terlihat oleh mata, tak terdengar
oleh telinga, dan tak terbetik dalam hati manusia." Sebab
dalam "pertemuan" itu, segala rahasia kebenaran "tersingkap"
(kasyf) untuk sang hamba, dan sang hamba pun lebur dan sirna
(fana ) dalam Kebenaran. Maka Ibn 'Arabi, misalnya,
melukiskan "metode" atau thariqah-nya sebagai perjalanan ke
arah penyingkapan Cahaya Ilahi, melalui pengunduran diri
(khalwah) dari kehidupan ramai.13

MASALAH KEABSAHAN TASAWUF

Membicarakan keabsahan Tasawuf dapat mengisyaratkan
pengambilan sikap penghakiman (judgment) dengan implikasi
yang serius, karena menyangkut masalah sampai dimana kita
bisa dan berhak menilai pengalaman keruhanian seseorang.
Telah disinggung bahwa mistisisme atau pengalaman mistis,
tidak terkecuali yang ada pada kaum Sufi, selalu mengarah
kedalam, dan dengan sendirinya bersifat pribadi. Oleh karena
itu pengalaman mistis hampir mustahil dikomunikasikan kepada
orang lain, dan selamanya akan lebih merupakan milik pribadi
si empunya sendiri. Oleh karena itu sering terjadi adanya
tingkah laku eksentrik dan "di luar garis," dan orang lain,
lebih-lebih sesama Sufi sendiri, akan memandangnya, dengan
penuh pengertian, jika tidak malah kekaguman. Berbagai
cerita tentang "wali" yang berkelakuan aneh, seperti banyak
terdapat di berbagai negeri dan daerah Islam, adalah
kelanjutan dari persepsi mistis ini.

Karena itu, bagi mereka yang lebih melihat diri mereka
sebagai pemegang ajaran standar akan cepat mengutuk tingkah
laku aneh itu sebagai tidak lebih daripada keeksentrikan
yang absurd tanpa makna, jika bukannya kesintingan atau
bahkan tarikan syetan yang sesat.

Kesesatan yang paling gawat, di mata ahl al-dhawahir, ialah
yang ada dalam kawasan teori dan pandangan dasar, yang
mengarah kepada paham "kesatuan eksistensial" (wahdat
al-wujud). Selain berbagai tokoh yang sudah dikenal umum,
seperti al-Hallaj dan Syekh Siti Jenar, penganut dan
pengembang pandangan itu yang paling kaya namun "liar" ialah
Ibn 'Arabi. Dalam bukunya, Fushush al-Hikam, Ibn 'Arabi
berdendang dalam sebuah syair yang bernada "gurauan" dengan
Tuhan:

Maka Ia (Tuhan)-pun memujiku, dan aku memuji-Nya,
dan Ia menyembahku, dan aku pun menyembah-Nya.
Dalam keadaan lahir aku menyetujui-Nya dan
dalam keadaan hakiki aku menentang-Nya.
Maka Ia pun mengenaliku namun aku tak mengenali-Nya
lalu aku pun mengenali-Nya, maka aku pun menyaksikan-Nya
Maka mana mungkin Ia tiada perlu,
padahal aku menolong-Nya dan membahagiakan-Nya?
Untuk inilah Kebenaran mewujudkan aku,
sebab aku mengisi ilmu-Nya dan mewujudkan-Nya
Begitulah, sabda telah datang kepada kita,
dan telah dinyatakan dalam diriku segala maksudnya.14

Ibn Arabi memang mengaku sebagai "kutub para wali" (quthb
al-awliya), bahkan pemungkasnya. Ia dituding oleh para ulama
Syari'ah sebagai yang paling bertanggungjawab atas
penyelewengan-penyelewengan dalam Islam, khususnya yang
terjadi di kalangan kaum Sufi. Namun bagi para pengikutnya
dia adalah al-syaikh al-akbar (guru yang agung).

Kesulitan memahami literatur kesufian, seperti karya-karya
Ibn Arabi ialah bahwa pengungkapan ide dan ajaran didalamnya
sering menggunakan kata kiasan (matsal) dan pelambang
(ramz). Karena itu ungkapan-ungkapan yang ada harus dipahami
dalam kerangka interpretasi metaforis atau tafsir batini
(ta'wil). Dan adalah ta'wil itu memang yang menjadi metode
pokok mereka dalam memahami teks-teks suci, baik Kitab Suci
maupun Hadits Nabi.

Maka meskipun mereka menggunakan metode ta'wil mereka
sebenarnya tetap berpegang kepada sumber-sumber suci itu.
Hanya saja, sejalan dengan metode mereka, mereka tidak
memahami sumber-sumber itu menurut bunyi lahiriah
tekstualnya. Inilah pangkal kontroversi mereka dengan kaum
Syari'ah. Maka tidak jarang kaum Syari'ah mengutuk mereka
sebagai sesat, seperti yang dilakukan oleh Ibn Taymiyyah
terhadap Ibn Arabi.

Tapi, dalam semangat empatik, mungkin justru pengalaman
mistis kaum Sufi harus dipandang sebagai bentuk pengalaman
keagamaan yang sejati. Seperti pengalaman Nabi dalam Mi'raj
yang tak terlukiskan, sehingga karenanya juga tak
terkomunikasikan, pengalaman mistis kaum Sufi pun
sesungguhnya berada di luar kemampuan rasio untuk
menggambarkannya. Kaum Sufi gemar mengatakan bahwa untuk
bisa mengetahui apa hakikat pengalaman itu, seseorang hanya
harus mengalaminya sendiri. Mereka mempunyai perbendaharaan
yang kaya untuk melukiskan kenyataan itu. Misalnya, tidak
mungkinlah menjelaskan rasa manisnya madu jika orang tidak
pernah mencicipinya sendiri.

Pengalaman mistis tertinggi menghasilkan situasi kejiwaan
yang disebut ekstase. Dalam perbendaharaan kaum Sufi,
ekstase itu sering dilukiskan sebagai keadaan mabuk kepayang
oleh minuman kebenaran. Kebenaran (al-haqq) digambarkan
sebagai minuman keras atau khamar. Bahkan untuk sebagian
mereka minuman yang memabukkan itu tidak lain ialah apa yang
mereka namakan "dlamir al-sya'n," yaitu kata-kata "an" yang
berarti "bahwa" dalam kalimat syahadat pertama, Asyhadu an
la ilaha illa Llah" (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan
selain Allah). Pelukisan ini untuk menunjukkan betapa
intensenya mereka menghayati Tauhid, sehingga mereka tidak
menyadari apa pun yang lain selain Dia Yang Maha Ada.

Karena itu, suatu pengalaman mistis mungkin akan hanya
sekali terjadi dalam hidup seorang, tanpa bisa diulangi.
Inilah diumpamakan dengan turunnya "malam kepastian" (laylat
al-qadar), yang dalam al-Qur'an disebutkan sebagai lebih
baik dari seribu bulan. Artinya, seorang yang mengalami satu
momen menentukan itu, ia akan terpengaruh oleh pesan yang
dibawa seumur hidupnya, yaitu sekitar seribu bulan atau
delapan puluh tahun. Karena itu meskipun suatu pengalaman
mistis sebagai suatu kejadian hanya bersifat sesaat
(transitory), namun relevansinya bagi pembentukan budi
pekerti akan bersifat abadi. Sebab dalam pengamalan intense
sesaat itu orang berhasil menangkap suatu kebenaran yang
utuh. Kesadaran akan kebenaran yang utuh itulah yang
menimbulkan rasa bahagia dan tenteram yang mendalam, suatu
euphoria yang tak terlukiskan. Dan itulah kemabukan mistis.
Kemudian, suatu hal yang amat penting ialah bahwa euphoria
itu sekaligus disertai dengan kesadaran akan posisi, arti,
dan peran diri sendiri yang proporsional, yaitu "tahu diri"
(ma'rifat al-nafs)15 yang tidak lebih daripada seorang
makhluk yang harus tunduk-patuh dan pasrah bulat (islam)
kepada Sang Maha Pencipta (al-Khaliq). Maka seorang Sufi,
karena kepuasannya akan pengetahuan tentang Kebenaran, tidak
banyak menuntut dalam hidup ini. Ia puas (qana'ah) dan lepas
dari harapan kepada sesama makhluk. Ia bebas, karena ia
merasa perlu (faqir) hanya kepada Allah yang dapat ia temui
di mana saja melalui ibadat dan dzikir. Ia menghayati
kehadiran Tuhan dalam hidupnya melalui apresiasi akan
nama-nama (kualitas-kualitas) Tuhan yang indah (al-asma
al-husna), dan dengan apresiasi itu ia menemukan keutuhan
dan keseimbangan dirinya

Hidup penuh sikap pasrah itu memang bisa mengesankan
kepasifan dan eskapisme. Tapi sebagai dorongan hidup
bermoral, pengalaman mistis kaum Sufi sebetulnya merupakan
suatu kedahsyatan. Karena itulah ajaran Tasawuf juga disebut
sebagai ajaran akhlak. Dan akhlak yang hendak mereka
wujudkan ialah yang merupakan "tiruan" akhlak Tuhan, sesuai
dengan sabda Nabi yang mereka pegang teguh, "Berakhlaqlah
kamu semua dengan akhlaq Allah."

Catatan kaki:
-------------
1 Hadits ini dikutip oleh Ibn Taymiyyah dalam kitabnya,
Minhaj al Sunnah fi Naqdl kalam al-Syi'ah wa al-Qadariyyah,
4 jilid, (Riyadl: Maktab al-Riyadl al-Hadits, tanpa tahun),
jilid IV, h. 121.
2 Ibid
3 Sebuah hadits diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam kita
shahihnya, dari Abdullah ibn Umar, dikutip dan dijabarkan
oleh Ibn Taymiyyah. (Ibid., jilid II, h. 329).
4 Pandangan yang cukup umum di kalangan orang-orang Muslim
ini menjadi dasar sarjana sosiologi terkenal,
Robert N. Bellah, untuk membuat penilaian -sebagaimana dalam
kesempatan lain telah dikemukakan- bahwa Islam mengajarkan
sistem politik yang terbuka dan "moderen."
Tetapi karena prasarana sosialnya pada bangsa Arab dan
dunia saat itu belum siap, maka sistem kekhalifahan Islam
itu tidak bertahan lama, dan diganti dengan sistem "kerajaan
Bani Umayyah yang menurut Bellah tidak lain ialah penghidupan
kembali sistem tribalisme Arab yang telah ada sebelum
kedatangan Islam. Maka Bellah dapat memahami mengapa
orang-orang Muslim moderen, dalam mencari acuan untuk
cita-cita politik mereka, senantiasa merujuk kepada masa
kekhalifahan pertama sebagai model. (Lihat Robert N. Bellah,
Beyond Belief [New York: Harper & Row, 1976], hh. 150-51).
5 Q., s. al-Baqarah/2:13.
6 Ibn Taymiyyah, Iqtidla al-Shirath al-Mustaqim
(Beirut: Dar al-Fikr, tanpa tahun), h. 10.
7 Ibid.
8 Ibid.
9 Lihat, a.l., Q., s. al-A'raf/7:56 dan 85.
10 Michael H. Hart, The 100, a Ranking of the Most Influential
Persons in History, terjemah Indonesia oleh H. Mahbub Djunaidi,
"Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah",
(Jakarta: Pustaka Jaya, 1986), h. 27.
11 Ibn Taymiyyah, Al-Jawab al-Shahih li Man Baddala Din al-Masih,
4 jilid, (Beirut [?]: Mathabi' al-Majd al-Tijariyyah,
tanpa tahun), jilid 3, h. 240.
12 Q., s. al-Najm/53:1-18.
13 Salah satu buku Muhy al-Din ibn Arabi berjudul,
dalam bahasa Arab, Risalat al-Anwar fi ma Yumnah
Shahib al-Khalwah min al-Asrar (Risalah Cahaya tentang
Berbagai Rahasia yang dikaruniakan kepada orang yang
melakukan pengunduran diri (khalwah), diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris oleh Rabia Terri Harris, Journey to
the Lord of Power (New York: Inner Traditions International,
1981).
14 Muhy al-Din ibn Arabi, Fushush al-Hikam, h. 83. Cf
terjemahan Inggris oleh R.W.J. Austin, The Bezels of Wisdom
(New York: Paulist Press, 1980), h. 95.
15 Karena itu di kalangan kaum Sufi terkenal ungkapan dalam
bahasa Arab, "Man arafa nafsahu fa qad 'arafa Rabbahu"
(Barangsiapa tahu dirinya maka ia akan tahu Tuhannya).
Karena pengetahuan tentang diri secara proporsional adalah
indikasi pengetahuan akan Kebenaran Yang Bulat.

TANYA JAWAB tentang TASAWUF

Tanya :
Benarkah tasawuf tidak ada pada zaman Rasulullah saw? Kalau tidak ada, berarti
bid'ah kan?
Mohon dijelaskan pengertian tasawuf!

Jawab:

Abdul Hasan Al Fusyandi, seorang tabi'in yang hidup sezaman dengan Hasan Al
Bisri (w. 110H./728 M.) mengatakan, "Pada zaman Rasulullah saw., tasawuf ada
realitasnya, tetapi tidak ada namanya. Dan sekarang, ia hanyalah sekedar nama,
tetapi tidak ada realitasnya."

Pernyataan ulama dari kalangan tabi'in ini bisa menjadi acuan untuk
menjawab pertanyaan Anda. Memang benar, tidak ada istilah tasawuf pada zaman
Rasulullah saw. Namun, realitasnya ada dalam kehidupan dan ajaran Rasulullah
saw. seperti sikap Zuhud, Qona'ah, Taubat, Rido, Sabar, dll. Kumpulan dari
sikap-sikap mulia seperti ini dirangkum dalam sebuah nama yaitu Tasawuf.
Oleh sebab itu, ketika Imam Ahmad menulis buku tentang tasawuf, beliau
tidak memberi nama kitab itu dengan Kitaab At-Tasawuf. Akan tetapi, beliau
memberi nama kitab itu dengan Kitaab Az-Zuhud (Kitab tentang Zuhud). Kalau kita
cermati isi kitab tersebut, hampir seluruh isinya membicarakan
persoalan-persoalan yang ada dalam kajian tasawuf.
Kita tidak perlu mempersoalkan nama, yang penting realitas atau
substansinya. Dalam mengarungi hidup, kita harus punya jiwa zuhud, qona'ah,
taubat, muraqabatullah, 'iffah, dll. Anda boleh memberi nama untuk sederet
istilah itu dengan nama Tasawuf. Namun kalau anda tidak suka dengan istilah
Tasawuf dengan alasan istilah tersebut tidak dipakai pada zaman Rasulullah saw.,
pakai saja istilah lain seperti yang digunakan Imam Ahmad yaitu ilmu zuhud. Yang
pasti, materi yang dibahas dalam ilmu zuhud dan ilmu tasawuf substansinya sama,
yang berbeda hanyalah nama.

Adapun makna Tasawuf, bisa dilacak dari asal-usulnya. Para ahli mengatakan
bahwa:

Tasawuf berasal dari kata "As-suuf" artinya bulu atau kain wol yang kasar.
Kemudian kata As-Suuf diberi akhiran "ya" (as-Suufiya) yang dinisbahkan
kepada orang yang suka memakai pakaian dari bulu binatang sebagai lambang
kesederhanaan. Lawan pakaian sutera yang merupakan simbol kemewahan. Kemudian
seseorang yang lebih mengutamakan kesederhanaan disebut "Sufi"
Tasawuf berasal dari kata "Ahl-Shuffah" yaitu sekelompok sahabat miskin yang
hijrah ke Madinah dan tidak memperoleh tempat tinggal. Sehingga Rasulullah
saw. menempatkan mereka di serambi masjid. Tempat itu dinamakan "Suffah",
sedangkan para penghuninya disebut "Ahl-Shuffah". Dari kata "Suffah" inilah
lahir kata Tasawuf
Tasawuf berasal dari bahasa Yunani, yaitu Theosophos. Theo artinya Tuhan dan
Sophos artinya hikmah. Dengan demikian Tasawuf berarti hikmah ketuhanan. Pada
umumnya yang berpendapat demikian adalah para orientalis.

Dalam perkembangan berikutnya, para ahli memberikan banyak definisi
mengenai hal ini, sehingga Annemarie Schimmel mengatakan, sulit mendefinisikan
tasawuf secara komprehensif, karena kita hanya bisa menyentuh salah satu
aspeknya saja.
Walaupun susah mencari makna yang komprehensif, namun kita perlu mengutip
salah satu pengertian tasawuf yang disampaikan seorang tokoh Sufi modern yaitu
Al Junaid Al Baghdadi (w. 289H.) yang menyebutkan, "Tasawuf adalah riyadhah
(latihan) membebaskan hati dari hayawaniyyah (sifat yang menyamai binatang) dan
menguasai sifat basyariah (kemanusiaan) untuk memberikan tempat bagi sifat-sifat
kerohanian yang suci, berpegang pada ilmu dan kebenaran, dan benar-benar
menepati janji terhadap Allah swt, dan mengikuti sunnah Rasulullah saw."

Mencermati definisi ini, bisa kita simpulkan bahwa tasawuf adalah latihan
untuk membersihkan jiwa dari sifat-sifat kebinatangan dan mengisinya dengan
akhlak mulia melalui pelaksanaan ajaran agama yang benar dengan mengikuti apa
yang disunnahkan Rasulullah saw.

Wallahu A'lam


Mohon dibaca dengan baik sebagai tamhana wawasan tentang Tasawuf...