Minggu, 28 Februari 2010

Kelas X Soal Latihan dan Uji Kompetensi Smt 2

Buat anak Kelas X, perhatikan file buat latihan di bawah ini
1. latihan BAB I semester 2, tentang Asmaul Husna.
Tugasnya, download tulisan ini dan kerjakan. nanti di kelas kita bahas.
Download di sini.
2. Latihan Bab II Semester 2 tentang Husnudzan dan Taubat. Download di sini.
3. Latihan Bab III Semester 3 tentang Riya, aniaya,dan Diskriminasi. Download di sini.
4. Latihan Uji Kompetensi Semester 2. Download di sini.

Sabtu, 20 Februari 2010

IPI_Guideline Semester IV kelas A dan B

ini Guideline untuk Mahasiswa STAI yang mengambil Akta IV, Semester IV kelas A dan B Reguler dan Kelas Semester VI Karyawan.
Download di sini.

Rabu, 17 Februari 2010

Kelas X I.. Soal Latihan dan Uji Kompetensi Semester 2

Buat anak Kelas XI Semester 2, perhatikan file buat latihan di bawah ini
1. Latihan BAB I semester 2, tentang . Download di sini.
2. Latihan Bab II Semester 2 tentang Adil, Ridla, Persatuan dan Kerukunan. Download di sini.
3. Latihan Bab III Semester 2 tentang Pergaulan Remaja dalam Islam.Download di sini.
4. Latihan Bab IV Semester 2, tentang Menghindari Perbuatan Israf, Tabzir, dan Fitnah. Download di sini.
5. Latihan Uji Kompetensi Semester 2. Download di sini.

Jumat, 12 Februari 2010

Kisi-kisi UAS Genap Kelas X dan XI

Kisi-kisi untuk UAS Genap kelas X, download di sini.
Kisi-kisi untuk UAS Genap kelas XI, download di sini

Selasa, 09 Februari 2010

Fenomena Aliran Sesat di Indonesia

Fenomena rasul atau nabi baru itu sebenarnya bukanlah barang baru. Alkisah, sejak zaman Muhammad telah ada yang mengaku nabi baru. Musailamah al-Kadzab adalah yang pertama terang-terangan mendeklarasikan sebagai nabi baru. Ia berkuasa di daerah Yamamah, kini salah satu distrik di Arab Saudi. Ia menikahi seorang wanita yang juga mengaku nabi.

Musailamah dikenal berani. Ia mengirim surat kepada Muhammad berisi ajakan untuk membagi kekuasaan bumi menjadi dua. Satu untuk Muhammad dan satunya untuk nabi baru: dia. Muhammad tak mengirim pasukan untuk menyerang Musailamah. Ia memilih mengungkapkan kedustaan Musailamah. Baru pada zaman khalifah Abu Bakar
pasukan dikirim untuk memerangi Musailamah.

Nabi yang lain muncul di Pakistan. Mirza Ghulam Ahmad mendirikan Ahmadiyah pada 1889 dan mengaku sebagai nabi. Ahmadiyah masuk ke Indonesia sejak 1924. Pada masa awal perkembangan Islam di Jawa, muncul ajaran Manunggaling Kawula Gusti, yang diperkenalkan Syekh Siti Jenar pada abad ke-13. Di sini Syekh Siti Jenar tak bicara tentang kenabian, tapi lebih tinggi lagi, yaitu tentang konsep wahdatul wujud, menyatunya Tuhan ke dalam diri.

Nabi made in Indonesia asli baru ramai dibicarakan pada awal Orde Baru. Ali Taetang Laikabu adalah ”nabi Makassar” yang mengawali masa ini. Namun ajaran Ali bersifat lokal dan sekarang sudah tak terdengar. Pada 1986, rasul lain muncul. Kali ini gemanya lebih luas, lantaran dilontarkan oleh Teguh Esha, penulis novel pop Ali Topan Anak Jalanan.

Teguh antara lain mendustakan Hadis, mengubah jumlah rakaat salat dari 17 menjadi 19, dan cukup membaca syahadat dengan ”Tidak ada sesembahan selain Allah”. Salat model Teguh memakai bahasa Indonesia dan jurus-jurus silat dengan tangan, kaki, dan terkadang pantat, bergoyang-goyang (Tempo, 6 Desember 1986).

Teguh kini terbaring lemah di Rumah Sakit Fatmawati karena diabetes. Ia tak mengira puluhan seniman, yang notabene bukan pengikut kerasulannya, justru yang datang menjenguknya dan memindahkan kamarnya dari kelas III ke kelas II. Ia sempat menjadi pasien layanan cuma-cuma Dompet Dhuafa. ”Saya selama ini soliter dan tak menduga kedatangan mereka,” ucapnya. Teguh kini enggan mengingat masa
lalu kenabiannya yang suram itu.

Setelah ”Ali Topan Rasul Jalanan”, sejumlah ajaran datang dan pergi.
Belakangan, peminat ajaran baru itu justru datang dari anak muda. Puluhan anak muda yang berumur kurang dari 20 tahun di Bandung, misalnya, menjadi pengikut Al-Quran Suci. Sembilan orang di antaranya kini raib dan polisi kelimpungan mencari. Dua mahasiswi yang hilang sempat mengirim surat kepada orang tua dan menyatakan diri baik-baik saja.

Tim Investigasi Aliran Sesat (TIAS) bentukan Forum Ulama Umat Indonesia menemukan catatan ajaran Al-Quran Suci. Di antaranya catatan mengenai doktrin ruhuiyah (aturan), mulqiyah(wilayah/tempat) , uluhiyah (umat atau manusia). Struktur kehidupan digambarkan dengan analogi sebatang pohon yang terdiri dari
akar, batang, dan buahnya. Menurut Koordinator TIAS Hedi Muhammad, struktur doktrin aliran yang diduga beroperasi di Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta ini mirip dengan KW IX, salah satu sempalan Negara Islam Indonesia (NII). Mereka menerapkan proses rekrutmen tertutup.

Proses rekrutmen tertutup dan misteri NII itu telah mencemaskan Ahmad Buchori Saleh. Pengusaha Jakarta Selatan ini kini lebih memilih mengurung anaknya, Fafa, untuk melepaskannya dari jeratan NII. Mahasiswa tahun pertama Universitas Bina Nusantara, Jakarta, itu ketahuan mengikuti NII setelah minggat dari rumah karena
menjual sepeda. Bukan hanya sepeda, uang tabungan Rp 20 juta juga ikut lenyap karena disetorkan ke NII.

Mantan Rektor Universitas Islam Negeri Jakarta Azyumardi Azra menyatakan, lakunya ajaran sesat di kalangan anak muda itu lantaran masyarakat kini mengalami kondisi yang serba tidak menentu. Anak-anak muda tersebut berusaha mencari seorang pemimpin yang dapat dipercaya dan dapat menerima krisis identitas mereka. ”Dalam sosiologi keagamaan ada yang disebut harapan eskatologis. Dalam harapan ini anak muda percaya bahwa pemimpin mereka adalah juru penyelamat, Imam Mahdi, atau apa pun yang akan menyelamatkan mereka,”
ujarnya.

Harapan itu terbit karena pemahaman agama mereka belum mempunyai dasar yang kuat. Akibatnya, kata Azyumardi, mereka mengalami misleading dalam pencarian. Faktor berikutnya yang turut berperan: adanya kecenderungan pembiaran umat oleh para pemuka agama sehingga dimanfaatkan penyebar aliran baru. Di sinilah kepiawaian menjual ajaran itu muncul. Mereka dengan intens mendatangi dan
menawarkan bimbingan.

Simak pengakuan Budi Tamtomo, pemimpin Al-Qiyadah Yogyakarta. Ia semula jauh dari agama dan menjalani mo limo—lima M (madon atau bermain perempuan, minum, main, madat, maling). Al-Qiyadah terus mendekatinya. Alhasil, dalam tiga bulan, ia pun takluk dan berhasil meninggalkan kebiasaan lamanya. Ia bahkan kini benar-benar jauh dari perempuan, bahkan rela berpisah dari istri yang tak mau mengikuti ajaran yang ia anut.

Aliran ini juga menggelar ritual mohon pengampunan. Kepada setiap pengikut ditawarkan bisa langsung berhadapan dengan rasul untuk pengakuan dosa. Bertemu rasul dan ada kepastian dosa diampuni ini telah membuat hati umatnya benar-benar plong.

Dengan sejumlah nilai jual itu—boleh tidak salat, puasa, zakat, haji, dan diampuni langsung oleh rasul—Al-Qiyadah meraup ribuan pendukung. Apakah dengan demikian mereka layak dihakimi? Jika dikaitkan dengan hukum di Indonesia tentang penodaan terhadap suatu agama, maka aliran ini akan terkena hukuman. Namun Rektor Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Komaruddin Hidayat, mengkritik MUI yang terlalu peka terhadap urusan akidah. Padahal, jelas keyakinan adalah masalah privat yang kebenarannya diyakini oleh pribadi yang bersangkutan. ”Sedangkan kalau ada sabotase rel kereta api, mereka diam saja,” tulisnya melalui pesan pendek.

Komaruddin pun menawarkan cara gampang menghadapi pelbagai aliran yang aneh-aneh itu. ”Diketawain saja, entar kan bubar sendiri,” ucapnya. Seseorang di Markas Polda Metro juga punya cara jitu mengetahui apakah Mushaddeq itu seorang rasul. ”Gampang, konfirmasikan saja kepada Lia Aminudin yang mengaku sebagai Jibril, apakah ia telah menurunkan wahyu kepada Mushaddeq,” ujarnya seraya tertawa.

Maqomat dalam Tasawuf:

1. Zuhud : (zahada) meninggalkan atau tidak menyukai, meninggalkan kehidupan dunia untuk beribadah. Atau menjauhkan dunia untuk beribadah.
2. Taubat: kembali..
a. menyesal,
b. tidak mengulangi2,
c. meminta maaf,
d. tidak mendekati hal2
3. al wara’: terjaga dari perilaku yang tidak baik
4. al-faqir: orang yang berhajat atau butuh atau disebut miskin.
5. al sabar: mengendalikan emosi terhadap hal-hal yang baik dan tidak baik, penting dan tidak penting.
a. Menghadapi cobaan, musibah
b. menjalankan ibadah
c. menjauhi larangan
d. mendapatkan nikmat.
6. Tawakal: menyerahkan segala urusan kepada Allah, setelah berusaha atau ikhtiar secara maksimal/sungguh-sungguh.
7. Ridla: rela, suka, senang

Tokoh-tokoh Filsafat Islam dan Tasawuf Klasik (Kelas XI)

A. Tokoh Filsafat Islam,
diantranya adalah :
1. Al Ghazali,
2. Al Farabi, dan
3. Ibn Sina

1. Al Ghazali :
Nama lengkapnya Abu Hamid Muhammad Al Ghazali, lahir di Thus, Persi, 1059. karya-karyanya diantaranya adalah Maqasid al Falasifa (Maksud Filsafat) dan Tahasut Al Falasifa (kerancuan filsafat) karya ini menyerang secara sarkasme terhadap filosof. Latar belakangnya adalah kecenderungan para filsafat menjadi pemikir bebas yang cenderung menolak paham Islam dan mengabaikan dasar ritual ibadat yang menurut mereka tidak pantas bagi pencapaian intelektual. Tahun 1095 Al Ghazali mengalami krisis pribadi, kemudian keluar dari jabatan guru besar sebagian menyebut beliau adalah Rektor Universitas dan meninggalkan Baghdad, kemudian menjalani hidup Sufi dan merantau ke Damaskus, Kairo, Mekah dan Madinah. Setelah berhasil mengatasi krisis, mulai menulis karya Sufistik -Ihya Ulum Al Din (menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama), ini adalah kitab moral terbesar dan karya Master Piece-nya. Al Ghazali walaupun Sufi dari literatur tidak tercatat bahwa beliau merupakan anggota salah satu tarekat. Ada tharekat Al Ghazaliyah.. didirikan oleh pengikutnya bukan didirikan oleh Al Ghazali sendiri secara langsung. Al Ghazali dianggap para sarjana latin seperti AL Farabi dan Ibnu Sina sebagai filosof peri-patetik dan Neo Platonis.

2. Al Farabi
Al Farabi adalah filosof terbesar muslim Neo Platonis pertama yang besar dan dijuluki guru kedua (al Muallim Al Tsani) wafat. 950 M. Guru pertAmanya adalah Aristoteles (Al Muallim Al Awwal). Menurut Ibna Sina, bahwa Al Farabilah yang membantu Ibnu Sina memahami ajaran metafisika Aristoteles. Al Farabi lahir di Desa Wasij wilayah Farab - Persia, tahun 870M. Al Farabi juga disebut-sebut sebagai musikus handal. Kitabmusik karyanya Buku Besar Tentang Musik (Kitab Al Musiq Kabir).


3. Ibn Sina
Ibn Sina (980-1037), Ibn Sina adalah filosof dan ahli kedokteran. Sepeti filosof lain pada jamannya ia percaya bahwa manusia punya tubuh dan jiwa. Ibn Sina membagi tiga bagian jiwa manusia : Jiwa alami (nabati), jiwa hewani (hayawani) dan jiwa rasional, Tiap bagiannya mempunyai tujuannya (entelechy) masing-masing dan mengatur daya-daya yang melakukan khusus. Buku-buku karangan Ibn Sina kebanyakan tentang ilmu kedokteran diantaranya yang populer : Al Qanun fi al Tibb (buku kedokteran ditulis 14 jilid, ditulis saat usia 16 tahun).


B. Tokoh-tokoh Ilmu Tasawuf :
Contohnya, diantaranya adalah :

1. Ibn Athaillah as Sakandary
2. Al Muhasibi
3. Syeikh Abdul Qadir Al Jilani
4. Al Hallaj

1. Ibn Athaillah as Sakandary
Nama lengkapnya Ahmad ibn Muhammad Ibn Athaillah as Sakandary (w. 1350M), dikenal seorang Sufi sekaligus muhadits yang menjadi faqih dalam madzhab Maliki serta tokoh ketiga dalam tarikat al Syadzili. Penguasaannya akan hadits dan fiqih membuat ajaran-ajaran tasawufnya memiliki landasan nas dan akar syariat yang kuat. Karya-karyanya amat menyentuh dan diminati semua kalangan, diantaranya Al Hikam, kitab ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran spiritual di kalangan murid-murid tasawuf. Kitab lainnya, Miftah Falah Wa Wishbah Al Arwah (Kunci Kemenangan dan Cahaya Spiritual), isinya mengenai dzikir, Kitab al Tanwir Fi Ishqat al Tadhbir (Cahaya Pencerahan dan Petunjuk Diri Sendiri), yang disebut terakhir berisi tentang metode madzhab Syadzili dalam menerapkan nilai Sufi, dan ada lagi kitab tentang guru-guru pertama tarekat Syadziliyah - Kitab Lathaif Fi Manaqib Abil Abbas al Mursi wa Syaikhibi Abil Hasan.


2. Al Muhasibi
Nama lengkapnya Abu Abdullah Haris Ibn Asad (w. 857). Lahir di Basrah. Nama "Al Muhasibi" mengandung pengertian "Orang yang telah menuangkan karya mengenai kesadarannya". Pada mulanya ia tokoh muktazilah dan membela ajaran rasionalisme muktazilah. Namun belakangan dia meninggalkannya dan beralih kepada dunia sufisme dimana dia memadukan antara filsafat dan teologi. Sebagai guru Al Junaed, Al Muhasibi adalah tokoh intelektual yang merupakan moyang dari Al Syadzili. Al Muhasibi menulis sebuah karya "Ri'ayah Li Huquq Allah", sebuah karya mengenai praktek kehidupan spiritual.

3. Abdul Qadir Al Jilani
Abdul Qadir Al Jilani (1077-1166) adalah seorang Sufi yang sangat tekenal dalam agama Islam. Ia adalah pendiri tharikat Qadiriyyah, lahir di Desa Jilan, Persia, tetapi meninggal di Baghdad Irak.

Abdul Qadir mulai menggunakan dakwah Islam setelah berusia 50 tahun. Dia mendirikan sebuah tharikat dengan namanya sendiri. Syeikh Abdul Qadir disebut-sebut sebagai Quthb (poros spiritual) pada zamannya, dan bahkan disebut sebagai Ghauts Al Azham (pemberi pertolongan terbesar), sebutan tersebut tidak bisa diragukan karena janjinya untuk memperkenalkan prinsip-prinsip spiritual yang penuh kegaiban. Buku karangannya yang paling populer adalah Futuh Al Ghayb (menyingkap kegaiban).

Melalui Abdul Qadir tumbuh gerakan sufi melalui bimbingan guru tharikat (mursyid). Jadi Qadiriyah adalah tharikat yang paling pertama berdiri.

4. Al Hallaj
Nama lengkapnya Husayn Ibn Mansyur Al Hallaj (857-932), seorang Sufi Persia dilahirkan di Thus yang dituduh Musyrik oleh khalifah dan oleh para pakar Abbasiyah di Baghdad oleh karenanya dia dihukum mati.

Al Hallaj pertama kali menjadi murid Tharikat Syeikh Sahl di Al Tutsari, kemudian berganti guru pada Syeikh Al Makki, kemudian mencoba bergabung menjadi murid Al Junaed Al Baghdadi, tetapi ditolak.

Al Hallaj terkenal karena ucapan ekstasisnya "Ana Al Haqq" artinya Akulah Yang Maha Mutlak, Akulah Yang Maha Nyata,bisa juga berarti "Akulah Tuhan", mengomentari masalah ini Al Junaid menjelaskan "melalui yang Haq engkau terwujud", ungkapan tersebut mengandung makna sebagai penghapusan antara manusia dengan Tuhan. Menurut Junaid " Al Abd yahqa al Abd al Rabb Yahqa al Rabb" artinya pada ujung perjalanan "manusia tetap sebagai manusia dan Tuhan tetap menjadi Tuhan".

Pada jamannya Al Hallaj dianggap musrik, akan tetapi setelah kematiannya justru ada gerakan penghapusan bahkan Al Hallaj disebut sebagai martir atau syahid. Sampai sekarang Al Hallaj tetap menjadi teka-teki atau misteri karena masih pro dan kontra.